RSF Kuasai Kota El-Fasher, Titik Balik Perang Saudara di Sudan

3 hours ago 2
RSF Kuasai Kota El-Fasher, Titik Balik Perang Saudara di Sudan Ilustrasi(AFP)

PASUKAN paramiliter Rapid Support Forces (RSF) mengklaim telah merebut kota el-Fasher di wilayah barat Sudan. Hal ini menandai titik balik besar dalam perang saudara yang telah berlangsung sejak tahun 2023.

Dalam pernyataannya di media sosial, RSF menyebut telah merebut el-Fasher “dari genggaman tentara bayaran dan milisi yang bersekutu dengan tentara teroris.” Hingga kini, militer Sudan belum memberikan tanggapan atas klaim tersebut.

Kehilangan el-Fasher akan menjadi pukulan berat bagi militer, karena kota ini merupakan benteng terakhir pemerintah di wilayah Darfur. Dengan jatuhnya el-Fasher, RSF kini hampir sepenuhnya menguasai kawasan tersebut.

Sebelumnya, kelompok itu juga mengumumkan keberhasilan merebut markas Komando Divisi ke-6 militer Sudan, menghancurkan kendaraan lapis baja dan menyita sejumlah besar peralatan perang. BBC Verify telah mengonfirmasi keaslian video yang memperlihatkan para pejuang RSF berada di dalam kompleks markas militer tersebut.

Sementara itu, kelompok pro-militer Popular Resistance menuduh RSF menjalankan “kampanye disinformasi media” untuk melemahkan moral pasukan pemerintah.

Selama 18 bulan terakhir, RSF telah mengepung el-Fasher, menyebabkan sekitar 300.000 warga sipil terperangkap di tengah gempuran udara dan serangan artileri. Citra satelit pada Agustus lalu memperlihatkan tembok tanah besar dibangun di sekitar kota, diduga untuk mencegah warga melarikan diri.

Sebagian kecil wilayah el-Fasher dilaporkan masih dikuasai militer dan kelompok bersenjata sekutu. Namun para pengamat memperkirakan mereka tidak akan mampu bertahan lama.

Kepala bantuan kemanusiaan PBB, Tom Fletcher, menyatakan keprihatinan mendalam terhadap situasi tersebut dan menyerukan gencatan senjata segera di seluruh wilayah Darfur. “Ratusan ribu warga sipil terjebak dan ketakutan, dibombardir, kelaparan, dan tanpa akses terhadap makanan, layanan kesehatan, atau tempat aman,” ujar Fletcher dalam pernyataannya.

Ia menambahkan bahwa intensitas serangan telah membuat bantuan kemanusiaan mustahil disalurkan ke kota itu.

Kondisi di el-Fasher semakin memburuk dengan meluasnya kelaparan dan penyakit akibat serangan berulang dan minimnya pasokan makanan serta obat-obatan.

PBB dan Amerika Serikat sebelumnya menuduh RSF melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida terhadap populasi non-Arab di Darfur.

Sejak konflik meletus pada April 2023, lebih dari 150.000 orang tewas dan sekitar 12 juta warga terpaksa mengungsi, menjadikan Sudan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia. (BBC/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |