Dinosaurus terbukti masih berkembang pesat sebelum musnah akibat dihantam asteoroid raksasa.(Dok.Istimewa)
PARA ilmuwan menemukan bukti baru yang menunjukkan bahwa dinosaurus di Amerika Utara masih berkembang pesat sebelum asteroid raksasa menghantam Bumi sekitar 66 juta tahun lalu. Penemuan ini bertentangan dengan anggapan lama bahwa populasi dinosaurus sudah menurun sebelum peristiwa kepunahan massal itu terjadi.
Mengutip dari laman Independent, penelitian dilakukan pada lapisan batuan bernama Naashoibito Member di wilayah San Juan Basin, New Mexico. Tim peneliti menggunakan dua metode untuk menentukan usia batuan tersebut, pertama, dengan menganalisis perbandingan isotop argon di dalam kristal batuan. Kemudian yang ke kedua, dengan melihat arah partikel magnetik yang mencatat perubahan medan magnet Bumi di masa lalu.
Hasilnya menunjukkan bahwa lapisan batuan yang berisi fosil dinosaurus termuda terbentuk sekitar 350.000 tahun sebelum asteroid menghantam Bumi, ini merupakan waktu yang sangat singkat dalam skala geologi. Artinya, dinosaurus masih hidup dan berkembang hingga sesaat sebelum peristiwa kepunahan besar terjadi.
“Berdasarkan hasil ini, kami tidak menemukan tanda-tanda bahwa dinosaurus sedang menuju kepunahan, setidaknya di wilayah Amerika Utara,” ujar ahli paleontologi dari New Mexico State University, Andrew Flynn.
BEBERAPA SPESIES
Fosil yang ditemukan di wilayah itu mencakup beberapa spesies terkenal, seperti Tyrannosaurus rex, dinosaurus berleher panjang raksasa, dan herbivora bertanduk mirip Triceratops. Penelitian ini juga mengungkap bahwa spesies dinosaurus di bagian utara dan selatan Amerika Utara memiliki perbedaan cukup besar.
Di utara ditemukan banyak Triceratops dan dinosaurus paruh bebek seperti Edmontosaurus, sementara di selatan terdapat jenis paruh bebek dengan jambul unik dan dinosaurus berleher panjang raksasa seperti Alamosaurus, yang panjangnya bisa mencapai 30 meter, ini lebih panjang dari kebanyakan tiang listrik.
Namun, para ahli lain seperti Prof. Michael Benton dari University of Bristol mengingatkan bahwa penelitian ini hanya mencakup satu lokasi, sehingga belum bisa menggambarkan kondisi dinosaurus di seluruh dunia. Meski begitu, ia menyebut temuan ini sangat penting karena menunjukkan bahwa komunitas dinosaurus di wilayah New Mexico masih beragam menjelang akhir periode Kapur.
Dr. Flynn menambahkan, kesan bahwa keanekaragaman dinosaurus menurun mungkin disebabkan oleh sedikitnya lapisan batuan yang tersingkap dari masa akhir periode Kapur, sehingga fosil yang ditemukan pun lebih sedikit. “Sejauh yang bisa kami lihat, tidak ada alasan lain bagi dinosaurus untuk punah selain karena hantaman asteroid,” ujarnya. (E-2)


















































