Para musisi yang terlibat dalam gerakan Rise Up Unity 2025.(Rise Up)
Gerakan musik lintas genre Rise Up Unity 2025 siap mengguncang Jakarta pada 8 November 2025 di Cibis Park, TB Simatupang. Acara ini mempertemukan empat ikon musik urban Indonesia yaitu Ras Muhamad, Tuan Tigabelas, Conrad Good Vibration, dan Dirayha. Mereka hadir bersama sederet musisi lintas scene seperti Laze, Kapala Itang, Iqbal N.G.A., Joe Million, dan Mister Nobody dari kubu hip hop, serta Radit Echoman, Namoy Budaya, Andrez and The Babylion, dan Alien Punk dari ranah reggae.
Lebih dari sekadar konser, Rise Up Unity adalah sebuah gerakan yang menyerukan semangat kebangkitan, solidaritas, dan aksi nyata untuk perubahan sosial. Inisiatif ini lahir dari Hip Hop Reggae Connection (HRC), sebuah kolektif yang terbentuk di masa pandemi 2020. Kini gerakan itu hadir sebagai simbol persatuan serta keberlanjutan kreativitas. Melalui lagu kolaboratif “Rise Up Unity” yang tersedia di berbagai platform digital, proyek ini mengajak generasi muda untuk bersuara dan beraksi bersama.
“Ini bukan sekadar musik, tapi ajakan untuk menyatukan energi positif dan mengubah kesadaran menjadi tindakan,” ujar Dirayha, produser sekaligus salah satu penampil utama.
Lebih dari Sekadar Konser
Rise Up Unity menjadi ruang di mana musik, komunitas, dan kreativitas bersatu dalam satu getaran energi. Di sini, hip hop dan reggae tidak hanya diperdengarkan, tetapi juga dirasakan melalui kolaborasi lintas budaya yang hidup dan menginspirasi. Selain penampilan musik yang sarat pesan sosial, acara ini juga menghadirkan pop-up market berisi karya independen, serta berbagai aktivitas komunitas yang merefleksikan semangat akar rumput dari gerakan ini.
“Musik adalah keluarga. Rise Up Unity seperti rumah bagi semua yang percaya pada cinta, kolaborasi, dan kasih,” tutur Conrad Good Vibration, salah satu kolaborator utama.
Di tengah hiruk-pikuk industri musik yang kerap menjauh dari akar, Rise Up Unity hadir untuk mengingatkan bahwa kekuatan musik tumbuh dari kebersamaan dan kesadaran kolektif. Di panggung ini, hip hop dan reggae berpadu dalam ritme yang sama: jujur, lantang, dan membangkitkan semangat.
Setiap penonton bukan hanya hadir untuk menyaksikan, tetapi juga menjadi bagian dari narasi, kisah tentang musik yang menyatukan dan gerakan yang lahir dari bawah. Karena pada akhirnya, Rise Up Unity bukan sekadar tentang genre, panggung, atau massa, tetapi tentang bagaimana semua bisa berdiri dalam satu getaran yang sama, getaran persatuan dan perubahan. (E-3)


















































