Ribuan Rumah dan Ratusan Hektare Sawah di Grobogan Terendam Banjir

5 hours ago 1

BANJIR di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang semakin luas dan meninggi  merendam 2.263 rumah dan 285 hektare sawah di 28 desa di 14 kecamatan.

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berencana segera melakukan modifikasi cuaca. Pemantauan Media Indonesia, Minggu (26/10) ribuan keluarga Grobogan masih bertahan meskipun banjir telah merendam rumah mereka sejak beberapa hari lalu. Ratusan petugas gabungan dan relawan terus bergerak menyalurkan bantuan logistik menggunakan perahu karet ke warga terdampak.

Hujan lebat yang masih mengguyur membuat warga semakin khawatir banjir akan semakin meninggi, apalagi air sejumlah sungai seperti Kali Setang dan Tuntang masih meluap dan sejumlah titik tanggul jebol belum ditambal.

"Kami bertahan dan belum mengungsi meskipun banjir telah masuk rumah setinggi lutut orang dewasa," ujar Ramdani, 60, warga Desa Cingkrong, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.

Sementara itu Achmadi, 63, pengemudi truk sembako mengaku kesulitan setelah jalur Semarang-Blora terputus akibat banjir di Kecamatan Godong, Grobogan. Bahkan pengiriman barang terlambat hingga satu hari karena kendaraan harus memutar melalui jalur alternatif yang cukup padat.

"Biasanya paling lama 6 jam perjalanan sudah sampai, tetapi sekarang 24 jam baru tembus," imbuhnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto secara terpisah mengatakan akibat banjir yang terjadi sejak beberapa hari lalu tersebut, ribuan warga di daerah ini terdampak. Bahkan perekonomian lumpuh karena banjir tidak hanya merendam perkampungan, sawah dan sekolah, tetapi juga pasar tradisional dan jalan penghubung antardaerah.

Berdasarkan data dikumpulkan dari berbagai kecamatan, lanjut Wahyu Tri Darmawanto, banjir di Kabupaten Grobogan ini telah merendam sebanyak 2.263 rumah dan 285 hektare sawah di 28 desa di 14 kecamatan, bahkan dikhawatirkan tanaman padi yang beru berusia dua pekan akan mati akibat lama terpendam banjir.

"Hujan lebat masih mengguyur daerah ini sehingga banjir tidak kunjung surut, apalagi sejumlah tanggul jebol belum ditambal menambah banjir semakin meluas dan keninggi," ujar Wahyu Tri Darmawanto.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan hingga saatbini masih ribuan rumah dan ratusan hektare sawah masih terendam, sehingga terus dilakukan monitoring dan berbagai upaya penanggulangan segera dilakukan modifikasi cuaca.

"Intensitas hujan masih tinggi, maka untuk mengurangi hujan yang mengguyur setiap hari, kami segera lakukan modifikasi cuaca," tutur Abdul Muhari.

Pesawat modifikasi cuaca diterbangkan dari Bandara Ahmad Yani Semarang, ungkap Abdul Muhari, mengangkut 10 ton NaCl dan 2 ton CaO akan ditebar secara berkala di atas wilayah yang dilanda bencana alam tersebut diutamakan di kawasan hulu Sungai Tuntang dan Lusi yang melintas di wilayah Kabupaten Grobogan.

"Modifikasi cuaca juga difokuskan untuk mengatur hujan agar tidak turun di wilayah Kota Semarang masih kebanjiran, apalagi menurut BMKG hujan masih ayan berlangsung hingga November mendatang," tambahnya. (AS/E-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |