
Zurich Entrepreneurship Program (ZEP) tahun ketiga ditutup dengan pencapaian signifikan. Upaya pemberdayaan kewirausahaan, keuangan, dan kesiapan kerja ini telah memberikan dampak kepada lebih dari 9.700 pelajar dari 50 SMA dan SMK di 14 kota/kabupaten di Indonesia. Mereka mulai tergerak menjadi individu yang mandiri secara ekonomi dan berkontribusi pada masa depan yang berkelanjutan.
Zurich Indonesia percaya bahwa membekali generasi muda dengan keterampilan wirausaha dan pemahaman keuangan yang kuat adalah salah satu cara paling efektif untuk membangun masa depan yang berkelanjutan.
"Kami bangga melihat bagaimana Zurich Entrepreneurship Program menjadi katalisator bagi ribuan siswa untuk siap menghadapi tantangan dan menciptakan masa depan yang lebih cerah, baik untuk diri sendiri, keluarga, dan masyarakat," ucap Country Manager Zurich Indonesia, Edhi Tjahja Negara, dikutip dari siaran pers yang diterima, Kamis (12/6).
Mengusung pendekatan experiential learning, ZEP memperkenalkan siswa pada proses membangun dan menjalankan usaha secara langsung, mulai identifikasi masalah, perumusan solusi, hingga eksekusi ide bisnis. Tahun ini, pendekatan design thinking dan project management diperkenalkan untuk memperkuat keterampilan berpikir kritis, kerja tim, dan kepemimpinan siswa.
Fokus pengembangan ide bisnis diarahkan pada tiga isu penting, yaitu ekonomi sirkular, gaya hidup sehat, dan perubahan iklim. Hasilnya, selama tiga tahun pelaksanaan, terbentuk 120 bisnis baru dengan total pendapatan usaha mencapai lebih dari Rp950 juta.
Head of Enabling Social Equity Z Zurich Foundation, Adriana Poglia, mengatakan, ketika generasi muda memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas, peluang meraih kesuksesan, dan lingkungan yang mendukung, mereka dapat mencapai apapun tanpa batas.
"Program ini bertujuan untuk menciptakan pengalaman belajar yang inklusif dan transformatif, yang membangun kepercayaan diri siswa untuk bermimpi besar dan membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan," bebernya.
Partisipasi aktif dari para sukarelawan Zurich Indonesia juga turut memperkuat pengalaman belajar siswa dengan wawasan dunia kerja yang nyata dan membangun semangat kepemimpinan muda. Dengan dukungan 228 karyawan Zurich Indonesia yang terlibat aktif dalam 565 sesi pendampingan, ZEP berhasil mengubah ruang kelas menjadi laboratorium ide bisnis yang dinamis dan relevan.
Puncak capaian tahun ketiga ini juga ditandai dengan prestasi tim siswa Indonesia yang meraih juara ketiga dalam ajang JA Asia Pacific Company of the Year Competition di Jepang pada Maret 2025. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa pembelajaran kewirausahaan yang konsisten dan relevan mampu mendorong potensi generasi muda Indonesia ke tingkat global.
Di sisi lain, Academic Advisor and Operations Counsel Prestasi Junior Indonesia, Robert Gardiner menambahkan bahwa ZEP menunjukkan bagaimana kolaborasi lintas sektor dapat mempercepat transformasi pendidikan.
"Melalui kemitraan strategis dengan sektor swasta, pemerintah, institusi pendidikan, dan komunitas, seperti yang kami lakukan bersama Zurich Indonesia dan Z Zurich Foundation, kami mampu menghadirkan pengalaman belajar kewirausahaan yang berdampak dan berdaya guna bagi sekolah, guru, dan siswa," tutur Robert.
Zurich Indonesia, Z Zurich Foundation dan Prestasi Junior Indonesia berkomitmen untuk terus menciptakan ruang bagi generasi muda Indonesia agar bisa belajar, tumbuh, dan berkontribusi dalam pembangunan ekonomi yang inklusif. (E-3)