Presiden Rusia Vladimir Putin.(Anadolu)
MENTERI Luar Negeri RI Sugiono menyinggung konflik global, khususnya di Jalur Gaza, Palestina, yang menimbulkan penderitaan dan ketidakstabilan luar biasa. Ia menyerukan kerja sama tulus antarnegara besar untuk menciptakan perdamaian dunia.
"Suara Tiongkok, Rusia dan AS memiliki pengaruh besar. Arah sejarah dapat diubah dan perdamaian bisa dicapai jika ketiga negara itu bersatu untuk perdamaian," ujar Sugiono dalam keterangannya, Selasa (28/10/2025).
Menlu RI juga menegaskan bahwa konflik di Palestina, Ukraina, dan wilayah lain harus segera diakhiri agar setiap bangsa dapat hidup dalam kedamaian, martabat, dan kemakmuran.
Sebelumnya, Indonesia menyerukan kerja sama, dialog, dan kolaborasi antarnegara dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) ke-20 yang digelar di Malaysia pada Senin (27/10).
Sugiono menekankan pentingnya forum tersebut sebagai sarana dialog konstruktif bagi para pemimpin kawasan. Ia menegaskan, kekuatan besar dan menengah harus bekerja sama memperkuat kepercayaan dan stabilitas regional.
"Di sini, kekuatan besar dan menengah bersatu, bukan untuk saling menekan, melainkan untuk bergerak maju bersama," kata Sugiono.
KTT Asia Timur atau East Asia Summit (EAS) terdiri atas 19 negara, yakni 11 anggota ASEAN dan delapan mitra utamanya. Anggota ASEAN meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, Brunei Darussalam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor-Leste. Adapun mitra eksternal mencakup Amerika Serikat, Tiongkok, Jepang, Korea Selatan, India, Australia, Selandia Baru, dan Rusia.
Sugiono menegaskan sentralitas ASEAN bukan hanya slogan, melainkan tanggung jawab nyata untuk menjaga stabilitas kawasan.
"Melalui EAS, kita dapat memperkuat tanggung jawab ini untuk memfasilitasi dialog di antara kita dengan lebih baik melalui Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) dan memperkuat kerja sama maritim dan ekonomi," sebutnya.
Ia juga menyoroti pentingnya komunikasi berkelanjutan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, serta menyambut baik rencana pertemuan bilateral kedua negara di Korea Selatan dalam waktu dekat. (Fer/I-1)


















































