Kondisi Rusunawa Marunda Blok C di Jakarta Utara yang mengalami kerusakan dan tidak layak huni .(Antara)
PEMERINTAH Provinsi DKI Jakarta membongkar lima tower di Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) Marunda Cluster C, Cilincing, Jakarta Utara, lebih cepat dari jadwal semula.
Pembongkaran Blok C1 hingga C5 itu telah berjalan bertahap sejak pertengahan 2025, sebagai bagian dari prioritas Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk menghadirkan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta, Chico Hakim, menjelaskan percepatan pembongkaran ini dilakukan setelah seluruh tahapan administratif diselesaikan lebih awal.
"Semua proses penghapusan aset ke BPAD dan penilaian oleh KJPP selesai dengan cepat. Karena itu, pembongkaran bisa dimulai sejak Mei–Juni 2025, tidak perlu menunggu Maret–April 2026 seperti rencana awal,” ujar Chico, di Balai Kota, Jakarta, Selasa (28/10).
Ia menjelaskan, sekitar 60-70% pekerjaan pembongkaran telah rampung hingga Oktober 2025, meliputi pembersihan puing dan survei struktur. Kajian BRIN pada 2021 menyatakan kelima tower itu sudah tidak layak huni karena kerusakan material dan potensi bahaya struktural.
Chico menegaskan, seluruh penghuni lama telah direlokasi sejak 2023 ke Rusun Nagrak dan Padat Karya, sehingga proses pembongkaran berjalan tanpa hambatan sosial. "Warga sudah kami pastikan mendapat subsidi sewa dan prioritas untuk kembali menempati unit baru ketika pembangunan selesai,” katanya.
Lebih lanjut, terang dia, meski menghadapi pemangkasan Dana Bagi Hasil (DBH) sebesar Rp15 triliun untuk APBD 2026, Gubernur Pramono disebut tetap memprioritaskan program revitalisasi Rusun Marunda sebagai bagian dari kebijakan hunian layak MBR di Jakarta.
Pembangunan kembali akan dimulai awal 2026, segera setelah tahap pembongkaran rampung pada akhir tahun ini. Tahap pertama mencakup dua tower baru dari total lima tower berlantai 20 dengan kapasitas 1.440 unit.
Seluruh revitalisasi ditargetkan selesai pada 2030, lengkap dengan taman, ruang publik, dan akses transportasi terpadu. “Revitalisasi Marunda adalah bukti bahwa komitmen Pak Gubernur untuk memberikan hunian aman dan manusiawi bagi warga Jakarta tetap jalan, meski ada tekanan fiskal. Ini proyek simbolik yang menegaskan arah pembangunan kota pasca-ibu kota,” tandasnya. (Far/P-2)


















































