Rerie: Pembebasan WNI Sandera Abu Sayyaf Wujud Nyata Bela Negara

5 hours ago 1
 Pembebasan WNI Sandera Abu Sayyaf Wujud Nyata Bela Negara Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat.(Dok. Istimewa)

WAKIL Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menegaskan bahwa membela negara bukan hanya kewajiban, melainkan juga hak setiap warga negara. Pernyataan itu disampaikan Lestari saat memberikan sambutan pada peluncuran buku Untold Story: Bawa Mereka Pulang karya Fenty Effendy di Kompas Institute, Jakarta, Selasa (4/11). 

Buku tersebut mengangkat kisah pembebasan 10 anak buah kapal (ABK) Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di kawasan konflik Mindanao, Filipina, pada 2016.

Kisah tersebut menjadi pengingat bahwa nilai-nilai bela negara dapat diwujudkan melalui aksi nyata yang mengedepankan kemanusiaan, kolaborasi, dan solidaritas lintas sektor.

Lestari, yang saat itu masih menjabat sebagai eksekutif di Media Group, menjadi bagian dari Tim Kemanusiaan Surya Paloh dalam upaya pembebasan para sandera. 

Menurut Rerie, sapaan akrab Lestari, untuk membebaskan sandera ABK Indonesia di Mindanao pada saat itu harus mendapat restu dari negara.

“Ketika restu negara belum didapat, tetapi semangat untuk membebaskan anak bangsa sudah bulat, kita harus mengedepankan hak kita untuk membela bangsa ini,” ujar Rerie.

Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI itu menilai, Tim Kemanusiaan Surya Paloh yang terdiri dari unsur media, partai politik, bisnis, dan institusi pendidikan merupakan contoh nyata kolaborasi pentahelix yang efektif dalam menghadapi permasalahan nasional.

Kolaborasi untuk Kemanusiaan

Rerie menambahkan proses pembebasan sandera tidak hanya melalui jalur politik, tetapi juga melibatkan peran institusi pendidikan di bawah Yayasan Sukma Bangsa.

Salah satu kesepakatan dalam pembebasan sandera adalah 10 sandera Indonesia dibebaskan, namun sebagai gantinya 40 anak Mindanao dapat bersekolah gratis di Sekolah Sukma Bangsa di Aceh yang dikelola Yayasan Sukma Bangsa. 

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |