Rebranding La Tulipe, Upaya Produsen Lokal Bendung Serbuan Kosmetik Asing

4 hours ago 2
Rebranding La Tulipe, Upaya Produsen Lokal Bendung Serbuan Kosmetik Asing PT Rembaka, produsen La Tulipe, mengumumkan rebranding di 23 Paskal Shopping Center, Bandung.(MI/SUMARIYADI)

PERSAINGAN pasar kosmetik di Tanah Air sangat ketat. Selain banyaknya produk kosmetik dari dalam negeri, sejumlah merek dari negara lain juga masuk ke Indonesia.

"Pasar Indonesia memang sangat besar. Namun, di tengah perekonomian dunia yang kurang bagus, produk kosmetik dalam negeri harus terus memperkuat diri. Di antaranya dengan melakukan inovasi dan menjaga kepercayaan pasar," ungkap Kuncoro Tanudirjo, Chief Executive Officer (CEO) PT Rembaka, produsen kosmetik bermerk La Tulipe.

Saat melakukan rebranding La Tulipe, di Bandung, Kamis (30/10), dia menyatakan produk kosmetik asing cukup deras masuk ke Indonesia. Ini menjadi tantangan bagi produk lokal untuk mampu bertahan dan terus mengembangkan diri.

Produsen, lanjutnya, harus terus menjaga kualitas. Cara itulah yang membuat La Tulipe mampu bertahan hingga 45 tahun.

Kuncoro menegaskan dunia dan market kosmetik terus berubah. Karena itu, produsen juga harus mengikuti perkembangan.

"Kami melakukan rebranding ini juga merupakan upaya untuk terus mendekatkan diri pada masyarakat. Kami harus lebih dekat dengan konsumen, memenuhi kebutuhan mereka dan mengemas produk secara modern, sehingga bisa diterima perempuan Indonesia yang menjadi konsumen kami," jelasnya.

Dia menambahkan, La Tulipe yang sudah diproduksi sejak 1980, mendapat kepercayaan besar dari masyarakat. Karena itu, perusahaan terus tumbuh dan kinerjanya terus membaik.

Pengembangan produk, tambahnya, harus selalu dilakukan. La Tulipe dengan segmen remaja hingga perempuan berusia 40 tahun, memiliki andalan produk skin care dan dekoratif. Pasar terbesarnya ialah produk skin foundation.

Kuncoro mengakui dalam beberapa tahun terakhir pasar kosmetik memiliki banyak pendatang baru. Mereka bermain di harga yang kompetitif.

"La Tulipe tidak tergoda bermain di harga yang miring. Kami tetap mengutamakan kualitas, dan itu terbukti membuat La Tulipe mampu bertahan selama 45 tahun," tegasnya.


Lebih deket dengan konsumen


Sementara itu, Grace Tanudirjo, Product Development Executive PT Rembaka mengungkapkan, rebranding merupakan momentum bagi La Tulipe untuk menemukan jati diri dan nilai-nilai yang ditanamkan para pendirinya 45 tahun silam.

"Dengan logo baru dalam rebranding ini, La Tulipe menyatakan komitmennya untuk lebih dekat dengan para konsumen. Kami juga menegaskan bahwa La Tulipe tetap hadir untuk ibu muda, para gadis dan remaja," tandasnya.

Dia menambahkan, sejak berdiri, La Tulipe sudah dikenl sebagai kosmetik yang aman, minim alergi dan diproduksi dengan standar tinggi oleh para ahli. La Tulipe, kini tmpil dengan wajah baru yang lebih segar untuk menjawab kebutuhan perempuan Indonesia.

"Rebranding ini bukan sekadar perubahan visual, tapi wujud komitmen La Tulipe untuk tetap relevan dan dekat dengan konsumen. Kami ingin terus menjadi brand yang dipercaya, aman dan mendukung perempuan tmpil sebagai versi terbaiknya," tandasnya.

Rebranding La Tulipe digelr selam 4 hari di tiga kota besar. Selain di Bandung, sebagai yang pertama, rebranding juga digelar di Solo dan Surabaya.

Dalam acara itu juga diisi dengan talkshow dan edukasi kesehatan kulit, Beauty class dan makeup show, parenting session dan family activity, serta Lifestyle Activation.

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |