Joan Mir.(AFP/MIRCO LAZZARI GP)
JOAN Mir menorehkan hasil manis pada MotoGP Malaysia, Minggu (27/10) lalu, setelah finis di posisi ketiga dan mempersembahkan podium kedua bagi Honda dalam empat seri terakhir.
Pencapaian itu mengakhiri penantian panjang selama 50 seri tanpa podium bagi tim pabrikan asal Jepang tersebut.
Mir mengawali balapan utama dengan tekanan besar usai gagal finis pada Sprint Race sehari sebelumnya. Pebalap Spanyol itu terjatuh saat tengah bersaing di posisi keempat.
Ironisnya, Fermin Aldeguer yang finis di depannya pada Sprint justru kehilangan podium karena penalti tekanan ban usai balapan.
“Saya tahu apa yang mungkin dicapai setelah balapan kemarin, tetapi batas antara tampil cepat dan terjatuh dengan motor kami sangat tipis,” ujar Mir dikutip dari Crash.
“Anda harus mengambil risiko lebih banyak daripada yang lain, dan saya tidak ingin melihat tulisan ‘Mir Out’ lagi. Saya ingin finis, tapi dengan podium,” lanjutnya.
Berawal dari posisi ketujuh, Mir tampil konsisten hingga naik ke posisi kelima. Setelah menyalip pebalap Yamaha Fabio Quartararo, peluang podium seolah tertutup hingga insiden ban pecah yang dialami Francesco Bagnaia di lap akhir membuka kesempatan emas.
"Keberuntungan seperti itu hanya datang kalau kita benar-benar berjuang untuknya. Saya sudah mengontrol Morbidelli, dan ketika melihat Pecco kesulitan, saya langsung memberikan segalanya," kata Mir.
Setelah hanya mengoleksi 26 poin pada musim debutnya bersama Honda tahun lalu dan 21 poin pada musim sebelumnya, hasil positif di Malaysia menjadi tanda awal kembalinya Mir.
"Ini bukan hasil jangka pendek, melainkan buah dari kerja jangka panjang, memberikan masukan kepada para insinyur, bekerja bersama, dan membangun paket yang kompetitif. Sekarang saatnya menikmati momen ini," imbuhnya.
Meski begitu, Mir belum berani memastikan kapan bisa kembali meraih kemenangan, mengingat terakhir kali ia naik ke podium teratas adalah pada musim 2020 bersama Suzuki.
“Itu saya belum tahu. Untuk mulai berlari, kita harus bisa berjalan dulu. Sekarang penting untuk mengonsolidasikan posisi podium ini, karena sejauh ini rasanya hanya dua kemungkinan: finis di podium atau jatuh. Kami harus memperbaikinya dengan membuat motor lebih stabil dan meningkatkan daya cengkeram.”
Kemenangan terakhir tim pabrikan Honda Racing Corporation (HRC) diraih Marc Marquez di Misano pada 2021. Sejak itu, dua kemenangan Honda hanya datang dari tim satelit LCR lewat Alex Rins di COTA 2023 dan Johann Zarco pada Grand Prix Prancis tahun ini. (I-3)


















































