
RAHMAD Setiabudi tersenyum lebar saat finish Chicago Marathon 2025 dengan catatan waktu 2 jam 44 menit dan menjadi pelari tercepat asal Indonesia.
Atlet lari sekaligus content creator asal Malang, Jawa Timur itu menjuarai berbagai event lari sejak remaja, lelaki berusia 26 tahun ini semakin meyakini kalau panggilan hidupnya adalah Running for Passion, seperti yang digaungkan oleh brand MS Glow for Men.
Rahmad adalah bagian dari komunitas atau tim lari Chicaglow, yang khusus dibentuk oleh MS Glow for Men, dalam menghadapi Chicago Marathon 2025. Intensif latihan beberapa bulan, ternyata mampu menorehkan catatan prestasi yang membawa harum nama Indonesia.
“Saya sempat stagnan dan down beberapa tahun belakangan. MS Glow for Men memotivasi saya untuk melakukan improvement yang lebih baik,” ungkap Rahmad Setiabudi, “Chicago Marathon membawa saya maju lebih jauh. Sebelumnya saya lari 5K, 10K, namun kini saya menjadi finisher marathon!”.
Selain Rahmad, ada juga pelari Danar Guritno 3 jam 24 menit di urutan ke-8. Danar adalah salah satu pengusaha Indonesia yang juga memiliki passion terhadap olahraga lari.
Sempat berpartisipasi Tokyo Marathon, ayah dari dua anak ini sempat khawatir karena usianya yang mulai memasuki 40an.
“Saya ingin membuktikan, di usia saya, masih bisa perform dengan hasil maksimal dan bagus,” ujar Danar, “PR utama saya tentu meningkatkan performa. Walaupun kaki sempat nge-lock di KM 30an, bahkan sempat berhenti untuk mendapat perawatan medis, saya bersyukur masih tetap bisa finish bahkan masuk Top 10 Pelari Tercepat Indonesia.”
Rahmad dan Danar melakukan latihan intensif selama berbulan-bulan bersama Gilang Juragan99 dan tim Chicaglow yang digagas oleh MS Glow for Men.
Chicago Marathon merupakan salah satu dari World Marathon Majors, bersama Tokyo, Boston, London, Berlin, dan New York. Setiap tahunnya, ribuan pelari dari seluruh dunia ikut serta, termasuk perwakilan dari Indonesia.
Gilang, yang menggawangi tim lari Chicaglow, sebelumnya juga berpartisipasi dalam Tokyo Marathon beberapa waktu lalu. Kali ini di Chicago Marathon, Gilang juga finish strong dengan catatan waktu 6 jam 6 menit; meski berlari dalam kondisi kaki yang belum pulih benar akibat cedera sehari sebelum hari H marathon.
“Bagi saya, marathon adalah refleksi hidup. Tidak harus langsung bisa jauh, tapi yang penting berani mulai dan komit untuk menyelesaikan apa yang sudah dimulai,” pungkas Gilang. (Z-1)