Vladimir Putin.(Al Jazeera)
PRESIDEN Rusia Vladimir Putin mengatakan, Senin (27/10) bahwa hubungan negaranya dengan Korea Utara berkembang sesuai rencana. Ini disampaikannya saat ia menjamu Menteri Luar Negeri Korea Utara Choe Son Hui di Kremlin.
Choe menyampaikan ucapan selamat dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-un setelah ia menyambut kedekatan spiritual antara Moskow dan Pyongyang dalam pertemuan dengan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov.
Kunjungan ini merupakan yang terbaru dari serangkaian pertukaran diplomatik antara kedua negara dan dilakukan hanya beberapa hari setelah Kim berjanji untuk meningkatkan hubungan militer dengan Moskow.
Berikut yang kami ketahui tentang hubungan kedua negara.
Hubungan militer
Korea Utara, salah satu negara yang paling terisolasi secara diplomatik di dunia, telah memperdalam kerja sama dengan Rusia sejak Putin memerintahkan pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Rusia dan Korea Utara menandatangani perjanjian kemitraan strategis pada 2024 yang mewajibkan kedua belah pihak untuk memberikan bantuan militer dan bantuan lain jika pihak lain diserang.
Pada akhir 2024, Korea Utara mengirimkan ribuan tentara dan kontainer berisi senjata untuk membantu Rusia mengusir pasukan Ukraina dari wilayah Kursk baratnya. Setidaknya 600 tentara Korea Utara tewas selama serangan tersebut dan ribuan lain menderita luka-luka, menurut perkiraan Korea Selatan.
Moskow dan Pyongyang menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menyangkal dan mengabaikan laporan Barat tentang pengerahan tersebut. Baru pada April, ketika Rusia menyatakan telah mengusir pasukan Kyiv, Putin secara terbuka mengakui peran heroik Korea Utara yang bertempur bersama pasukannya.
Korea Utara juga mengakui pengerahan tersebut. Untuk pertama kali sejak didirikan pada 1948, negara itu mengakui telah kehilangan tentara di tanah asing.
Awal bulan ini, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa negara tersebut telah memulai pembangunan tugu peringatan bagi tentara yang tewas dalam pertempuran tersebut.
Amerika Serikat mengatakan terdapat bukti bahwa Rusia meningkatkan dukungannya untuk Korea Utara, termasuk memberikan bantuan pada teknologi antariksa dan satelit canggih.
Ukraina mengatakan telah menemukan pecahan senjata Korea Utara, termasuk rudal, di medan perang.
Kawan terdekat
Rusia dan Korea Utara telah menikmati hubungan yang erat secara historis sejak era Soviet. Uni Soviet adalah negara pertama yang mengakui Korea Utara pada 1948 dan memberikan dukungan militer kepada Pyongyang selama Perang Korea.
Korea Utara adalah satu dari hanya lima negara PBB yang memberikan suara menentang kecaman atas serangan Rusia di Ukraina pada 2022 dan sejak itu telah menyatakan dukungannya terhadap klaim teritorial Moskow atas lima wilayah Ukraina selatan dan timur.
Kim dan Putin juga telah berulang kali bertukar kata-kata hangat. Dalam pesan ulang tahunnya, Kim menyebut Putin sebagai kawan terdekatnya.
Perdagangan dan pariwisata
Pada April, kedua negara mulai membangun jembatan jalan pertama di antara mereka. Pada Juli, Rusia meluncurkan penerbangan komersial langsung antara Moskow dan Pyongyang di tengah meningkatnya jumlah pejabat dan delegasi yang bolak-balik antara kedua ibu kota tersebut.
Awal tahun ini, Korea Utara membuka kawasan wisata besar di pesisir timurnya yang menyambut pengunjung Rusia. Korea Utara adalah salah satu negara paling tertutup di dunia yang sering dikritik oleh kelompok-kelompok hak asasi manusia atas kebijakan represifnya dan pelarangan perbedaan pendapat.
Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bulan lalu bahwa dekade terakhir di dalam negeri telah ditandai oleh peningkatan penderitaan, penindasan, dan ketakutan. (AFP/I-2)


















































