Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa(ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons kritik dari mantan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi yang menilai gaya komunikasinya berpotensi mengganggu solidaritas pemerintah. Purbaya menegaskan, gaya komunikasi yang dianggap “koboi” itu justru ia lakukan untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam memulihkan kepercayaan masyarakat.
"Jadi sepertinya saya koboi tapi yang saya lakukan adalah membalikkan kepercayaan masyarakat ke pemerintah. Itu juga atas perintah Bapak Presiden. Jadi saya nggak berani gerak sendiri," kata Purbaya di Jakarta, Senin (27/10).
Purbaya menjelaskan, kritiknya terhadap kementerian atau lembaga lain bukan karena mencampuri kebijakan mereka, melainkan menyangkut anggaran yang menjadi tanggung jawabnya sebagai bendahara negara.
"Saya tidak mencampuri kebijakan mereka ya tapi memastikan bahwa penyerapan anggarannya tepat. Karena uangnya kan ada biayanya untuk saya," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa setiap langkah yang ditempuh selalu dikomunikasikan dengan Presiden Prabowo.
"Saya pernah bilang ke beliau (Presiden), saya akan pastikan belanjanya tepat waktu. Dia bilang, go ahead. Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat di triwulan IV tahun ini. Sudah mulai kelihatan kan? Saya harapkan ke depan lebih bagus lagi," pungkasnya.
Menurut Purbaya, kebijakan yang ia ambil mulai menunjukkan hasil positif. Ia menunjukkan data yang mencatat perbaikan sentimen publik terhadap pemerintah setelah sempat melemah pada Juli hingga September, bersamaan dengan aksi demonstrasi besar.
"Tapi kita lakukan kebijakan yang mungkin untuk sebagian kalangan agak drastis, agak ceplas-ceplos. Tapi ini berhasil membalikkan sentimen masyarakat ke pemerintah, sudah stabil lagi. Jadi stabilitas pemerintahan amat baik di mata masyarakat," ujarnya.
Purbaya menunjukkan data indeks kepercayaan konsumen kepada pemerintah per Oktober 2025 yang dilakukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Di situ disebutkan angka kepercayaan yang sempat jatuh pada September di level 101,5 naik ke 113,3 pada Oktober
"Soal daya beli, IKK (indeks keyakinan konsumen) juga sudah naik dari 90, sekarang sudah 96. Menuju ke arah positif, ke arah 100 lagi. Jadi udah baik, daya belinya menbaik dan sentimen ke pemerintahan, ke Pak Presiden Prabowo juga sudah baik," kata Purbaya.
"Jadi Pak Bapak Presiden sudah berhasil mengembalikan optimisme terhadap perekonomian dan terhadap prospek kita ke depan. Harusnya ke depan, kita tinggal fokus ke program-program pertumbuhan perekonomian yang bagus. Untuk terus menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat. Itu kata Pak Presiden," katanya.
Purbaya mengatakan jika ekonomi buruk, maka rakyat tidak suka kepada pemerintah. Ia mengklaim kondisi ekonomi sekarang sudah lebih baik dan daya beli masyarakat juga membaik. (P-4)


















































