Lomba membaca kolom Tegalan digelar oleh RSUD Kardinah Kota Tegal, Jawa Tengah, Sabtu (25/10/2025).(Dok. istimewa)
BAHASA Tegal telah lama dikenal sebagai salah satu bahasa di Indonesia yang memiliki dialek khas. Demi melestarikan bahasa Tegal atau singkatnya disebut Tegalan, RSUD Kardinah, Kota Tegal, Jawa Tengah menggelar lomba membaca kolom Tegalan.
Lomba yang digelar dalam rangkaian acara perayaan HUT ke-98 RSUD Kota Tegal itu berlangsung Sabtu (25/10). Sebanyak 75 orang menjadi peserta membaca kolom Tegalan, termasuk jajaran pimpinan dan mantan pejabat RSUD Kardinah.
Kolom tegalan merupakan kolom rutin terbit di sebuah media daring yang berbasis di Tegal. Kolom itu ditulis oleh seniman Yono Daryono.
Plt Direktur RSUD Kardinah, Lenny Harlina Herdha Santi, menyampaikan lomba membaca kolom dengan Bahasa Tegalan bukan sekadar perayaan ulang tahun, tetapi juga bentuk nguri-nguri (pelestarian) budaya Tegalan di era modern. "Bahasa Tegalan perlu dijaga agar tidak punah di tengah derasnya arus teknologi yang membuat generasi muda lebih akrab dengan bahasa bergaya prokem dan digital," ujar Lenny, Sabtu (25/10/2025).
RADEN Ajeng (RA) Kardinah, yang merupakan adik kandung RA Kartini, kembali diusulkan menjadi Pahlawan Nasional. RA Kardinah berjasa mendirikan balai pengobatan di Tegal pada 1927 yang menjadi cikal bakal Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tegal, Jawa Tengah.
Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Kardinah, Nur Hanifah, menambahkan bahwa lomba membaca kolom Tegalan juga dimaksudkan untuk mengubah stigma bahwa bahasa Tegal itu kasar—padahal sarat makna dan ekspresif. "Sebanyak 75 peserta tampil bergiliran dengan gaya khas masing-masing, dari pelajar, seniman hingga masyarakat umum, semua dengan semangat kebanggaan daerah," ujarnya.
Seniman Yono Daryono, yang juga menjadi juri lomba, menyatakan bahwa bahasa Tegalan memang perlu didekatkan generasi muda. "Bahasa Tegalan memang perlu dilestarikan agar generasi muda terutama di Tegal dan sekitarnya tidak melupakan bahasa ibu mereka," ujarnya.
Usulan Pahlawan Nasional
Sementara itu, juri lainnya, budayawan Pantura, Atmo Tan Sidik yang juga mengungkapkan bahwa RA Kardinah perlu diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.
"Karena memang menurut sejarahnya, Kardinah banyak berkiprah di bidang sosial pada masanya. Termasuk yang mempelopori berdirinya rumah sakit Kardinah, yang sekarang menjadi RSUD Kardinah Tegal," ujar Atmo.
RA Kardinah merupakan adik kandung RA Kartini. RA Kardinah mendirikan balai pengobatan, yang menjadi cikal bakal RSUD Kardinah, pada 1927, saat menjadi istri Bupati Tegal. Selain memiliki perhatian tinggi pada masalah kesehatan, RA Kardinah juga merupakan tokoh emansipasi perempuan, seperti sang kakak. (M-1)


















































