
PERUTUSAN Tetap Republik Indonesia (PTRI) Jenewa menyelenggarakan perayaan Idul Adha 1446 H di Kantor PTRI Jenewa, Swiss, yang dihadiri sekitar 200 jamaah yang terdiri dari masyarakat muslim Indonesia dan warga negara asing yang berdomisili di Jenewa dan sekitarnya.
Hadir pula para duta besar dan diplomat dari negara-negara sahabat. Dubes Achsanul Habib, Kuasa Usaha ad Interim (KUAI) PTRI Jenewa, menyampaikan perayaan Idul Adha sebagai bagian dari upaya memperkuat diplomasi kultural Indonesia di tengah komunitas global.
Ia menambahkan perayaan Idul Adha menjadi pengingat pentingnya nilai pengorbanan dan solidaritas bermasyarakat. Menurut dia, Idul Adha tidak hanya tentang ibadah kurban, tetapi juga tentang kesediaan untuk berbagi, menguatkan empati, dan mempererat ikatan antarsesama.
"Di tengah keragaman yang ada, nilai-nilai inilah yang menjadi pondasi penting dalam membangun harmoni,” ucap Achsanul melalui pernyataan pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (7/6/2025).
Ia mengapresiasi kehadiran masyarakat internasional yang turut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hal itu menegaskan tradisi dan nilai-nilai keagamaan Indonesia mampu menjadi jembatan untuk mempererat hubungan antarbangsa secara inklusif dan bermakna.
“Melalui kebersamaan dalam perayaan ini, baik dengan masyarakat Indonesia maupun dengan rekan-rekan dari berbagai negara, kita ingin menunjukkan wajah Indonesia yang terbuka, penuh penghormatan, dan berkomitmen terhadap nilai-nilai kemanusiaan universal,” lanjut dia.
PTRI Jenewa menyuguhkan beragam hidangan khas Idul Adha seperti nasi mandhi komplet, sosis Solo, udang balado, hingga kudapan manis seperti sarang semut dan aneka cemilan khas Indonesia lainnya. (Ant/I-1)