Program Insentif Guru Agama dan Penghafal Qur’an Pemprov Jateng Siap Direplikasi Rabithah Alawiyah

3 days ago 12
Program Insentif Guru Agama dan Penghafal Qur’an Pemprov Jateng Siap Direplikasi Rabithah Alawiyah Ilustrasi(Dok ist)

PROGRAM Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang digagas Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen mendapat apresiasi dari jajaran Rabithah Alawiyah dalam forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) yang digelar di Semarang, Sabtu (11/10).

Program insentif bagi guru agama dan penghafal kitab suci tersebut dinilai sejalan dengan semangat dakwah serta pemberdayaan umat yang menjadi misi utama organisasi para habaib itu.

Dalam sambutannya, Taj Yasin menjelaskan bahwa selama enam tahun terakhir Pemprov Jawa Tengah secara konsisten mengalokasikan anggaran sebesar Rp260 hingga Rp270 miliar per tahun dari APBD untuk mendukung kesejahteraan para guru agama dan memberikan penghargaan kepada para penghafal kitab suci di seluruh wilayah Jawa Tengah.

> “Selama enam tahun terakhir, kami selalu menyisihkan sebagian APBD untuk guru-guru agama — sekitar 260 hingga 270 miliar rupiah — serta memberikan penghargaan kepada para penghafal kitab suci,” ujar Yasin di hadapan para habaib dan pengurus Rabithah Alawiyah.

Putra ulama kharismatik KH Maimoen Zubair ini menegaskan bahwa penghargaan tersebut diberikan tidak hanya kepada penghafal Al-Qur’an, tetapi juga kepada penghafal kitab suci dari agama-agama lain. Hal itu menjadi bentuk nyata toleransi dan komitmen Pemprov Jateng dalam merawat kerukunan antarumat beragama.

 “Di Jawa Tengah, kami tidak hanya memberi penghargaan untuk penghafal Al-Qur’an, tetapi juga kitab suci agama lain sebagai bentuk toleransi,” jelasnya.

Meski demikian, mayoritas penerima penghargaan sejauh ini merupakan para penghafal Al-Qur’an. Setiap tahun, Pemprov Jateng mencatat sekitar 1.000 hingga 2.000 hafiz yang menerima apresiasi langsung dari pemerintah daerah.

“Kami memberikan penghargaan langsung tanpa proposal, satu juta rupiah per orang, sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah Jawa Tengah. Bahkan ada hafiz dari Papua yang menyampaikan rasa syukur dan terima kasih,” ungkap Yasin.

Ketua Umum DPP Rabithah Alawiyah, Taufiq Abdulqadir Assegaf, menyebut program tersebut sebagai contoh konkret peran pemerintah dalam memberdayakan masyarakat berbasis nilai keagamaan dan moralitas. Ia bahkan mendorong agar inisiatif serupa dapat diadaptasi di lingkungan Rabithah Alawiyah.

"Saya iri hati sama Pemerintah Jawa Tengah. Yang hafiz Qur’an dikasih penghargaan luar biasa, satu juta rupiah. Barangkali kita bisa mulai gerakkan nanti insyaallah di Rabithah Alawiyah, agar menjadi semangat bagi mereka yang menghafal Al-Qur’an,” tutur Taufiq.

Rabithah Alawiyah menilai, kebijakan tersebut sejalan dengan upayanya memperkuat peran ulama dan tokoh agama sebagai penuntun umat di tengah tantangan zaman.(H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |