Profil Sanae Takaichi: Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang dan Karier Politiknya

3 hours ago 1
 Perdana Menteri Perempuan Pertama Jepang dan Karier Politiknya Profil Sanae Takaichi, Perdana Menteri perempuan pertama Jepang.(Dok. Nippon)

Sanae Takaichi (髙市 早苗) adalah politisi asal Jepang yang lahir pada 7 Maret 1961 di Yamatokōriyama, Prefektur Nara, Jepang. Ia merupakan perempuan pertama dalam sejarah Jepang yang menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 21 Oktober 2025.

Sebelumnya, Takaichi dikenal sebagai politisi konservatif yang lama berkiprah di Partai Demokrat Liberal (Liberal Democratic Party / LDP).

Latar Belakang Pendidikan

Sanae Takaichi menempuh pendidikan di Universitas Kobe (Kobe University), salah satu universitas ternama di Jepang. Setelah lulus, ia mulai aktif di dunia politik dan pemerintahan. Pendidikan ekonominya dianggap membantu dalam membentuk pandangannya terhadap kebijakan fiskal dan pembangunan nasional.

Karier Politik Sanae Takaichi

Takaichi memulai karier politiknya pada tahun 1993 sebagai anggota DPR Jepang (House of Representatives). Ia kemudian bergabung dengan LDP pada 1996 dan menjadi salah satu anggota perempuan yang menonjol di partai konservatif terbesar di Jepang.

Beberapa jabatan penting yang pernah dipegangnya antara lain:

  1. Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang di era pemerintahan Shinzo Abe.
  2. Ketua LDP (Liberal Democratic Party) sejak 4 Oktober 2025.
  3. Perdana Menteri Jepang sejak 21 Oktober 2025, menggantikan kepemimpinan sebelumnya dan menjadi PM perempuan pertama Jepang.

Pandangan Politik dan Kebijakan

Sebagai politisi konservatif, Sanae Takaichi dikenal memiliki pandangan nasionalis yang kuat. Ia menekankan pentingnya pertahanan nasional, stabilitas ekonomi, dan nilai-nilai tradisional Jepang.
Beberapa pandangan utamanya:

  • Menentang pernikahan sesama jenis.
  • Menolak perubahan aturan nama keluarga setelah menikah.
  • Mendukung kebijakan fiskal ekspansif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
  • Menolak perempuan menjadi kaisar Jepang, sesuai pandangan tradisional monarki Jepang.

Kontroversi dan Tantangan

Takaichi pernah menuai kritik karena kunjungannya ke Kuil Yasukuni (Yasukuni Shrine), yang dianggap sensitif oleh Tiongkok dan Korea Selatan karena terkait sejarah perang.

Meski begitu, ia tetap populer di kalangan pemilih konservatif dan dipuji karena keberaniannya serta konsistensi terhadap nilai-nilai nasionalis.

Makna Kepemimpinan Sanae Takaichi

Kepemimpinan Sanae Takaichi menandai perubahan penting dalam politik Jepang.

Sebagai PM perempuan pertama, ia menjadi simbol kemajuan dan tantangan baru dalam kesetaraan gender di politik Jepang, sembari tetap mempertahankan ideologi konservatif yang menjadi ciri khas LDP. (Ant/Medcom/Z-10)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |