Produksi Gas di South Sumatra Block sudah Lampaui Target

2 weeks ago 17
Produksi Gas di South Sumatra Block sudah Lampaui Target VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia Irfan Eka Wardhana di Medco Soka Office, Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, Minggu (19/10).(MI/Ihfa Firdausya)

South Sumatra Block (SSB), salah satu tulang punggung pasokan gas domestik di bawah pengelolaan Medco E&P, telah mencatat produksi gas mencapai 53,6 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD) hingga September 2025. Angka tersebut telah melewati target program kerja dan anggaran (WP&B) 2025 dari SKK Migas yakni sebesar 47,5 MMSCFD. VP Operation Onshore Asset Medco E&P Indonesia Irfan Eka Wardhana mengatakan pencapaian tersebut merupakan upaya untuk mendukung ketahanan energi dan target nasional lifting migas 1,6 juta barel per hari.

“Memang gak besar-besar banget (kalau hanya SSB). Namun kalau dari berbagai macam stasiun, ada 16 stasiun minyak dan gas (di bawah Medco E&P), per hari ini (19/10) kita sudah 65 MMSCFD,” kata Irfan dalam kegiatan Kunjungan Lapangan SKK Migas-KKKS di Sumatera Selatan, Minggu (19/10).

Menurutnya, capaian tersebut ditargetkan bertahan hingga akhir 2025. “Anggaran yang sudah kita susun untuk 2025 kita mengacu ke 47,5 (MSCFD) tapi kita kemarin stretch batasan-batasan itu. Alhamdulillah ternyata bisa dan kita akan bertahan di sekitar ini 60 sampai 65,” jelasnya.

Selama tiga dekade, SKK Migas bersama PT Medco E&P Indonesia (Medco E&P) terus menopang ketahanan energi nasional melalui operasi di South Sumatra Block. SSB terus menopang kebutuhan energi Sumatera Selatan dengan memasok gas untuk industri strategis seperti Pusri dan PLN serta jaringan gas kota.

Pada 2024, blok ini mencatat produksi minyak sebesar 2.320 barel per hari (BOPD) dan gas 53,62 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Pasokan energi ini menopang kebutuhan PT PLN, PT PGN, PT Pupuk Sriwijaya (Pusri), serta masyarakat di Sumatera Selatan.

Untuk menjaga keberlanjutan produksi, Medco E&P tengah mengembangkan dua proyek utama yakni Flamboyan Rengas dan Arung Nowera melalui kegiatan pengeboran sumur. Tujuannya guna mempertahankan tingkat produksi migas di wilayah kerja yang meliputi tujuh kabupaten di Sumatera Selatan. Saat ini, 139 sumur aktif dikelola melalui dua area operasi utama, Western Field dan Eastern Field.

Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Heru Setyadi menyebut peran South Sumatra Block sangat krusial dalam menjaga stabilitas pasokan gas nasional. Menurutnya, keberhasilan operasi Medco E&P menunjukkan pentingnya kolaborasi SKK Migas dan KKKS dalam menjaga ketahanan energi Indonesia.

“Melalui sinergi antara SKK Migas dan Medco E&P, operasi di South Sumatra Block akan terus menjadi bagian penting dari upaya menyediakan energi bagi Indonesia yang tumbuh dan berkelanjutan,” ungkapnya. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |