Ketua Umum PPP, Mardiono.(Antara)
PRESIDEN Prabowo Subianto menyetujui pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di lingkungan Kementerian Agama. Keputusan itu dinilai menjadi langkah strategis untuk memperkuat peran pesantren dalam pembangunan sumber daya manusia.
Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhamad Mardiono menyebut kebijakan tersebut sebagai “tonggak penting” dalam penguatan lembaga pesantren. Menurutnya, pesantren telah lama menjadi pusat pembentukan karakter dan kemandirian masyarakat.
“Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga pusat kaderisasi bangsa. Dengan adanya Ditjen Pesantren, negara menegaskan keberpihakan pada lembaga yang menjaga moral dan peradaban bangsa,” kata Mardiono, Kamis (23/10/2025).
Mardiono, yang juga menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, menilai pesantren memiliki peran besar dalam pengembangan ekonomi umat. Sejumlah pesantren, katanya, telah mengelola pertanian organik, peternakan terpadu, hingga koperasi produktif.
“Santri bisa menjadi pelopor kemandirian pangan nasional. Pesantren sudah membuktikan diri sebagai sentra inovasi sosial dan ekonomi berbasis nilai-nilai Islam,” ujarnya.
PPP, lanjut Mardiono, akan mendorong agar kebijakan baru tersebut berdampak langsung pada kesejahteraan santri dan pesantren di seluruh Indonesia.
Persetujuan pembentukan Ditjen Pesantren diumumkan bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober 2025. Langkah itu disebut-sebut sebagai bentuk penghargaan Presiden Prabowo kepada kalangan santri. (Z-10)


















































