
PRESIDEN Afrika Selatan Cyril Ramaphosa telah tiba di Indonesia memenuhi undangan dari Presiden Prabowo Subianto. Keduanya bakal membahas sejumlah isu strategis dalam rangka memperkuat hubungan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (22/10).
Mengutip dari situs Departemen Departemen Hubungan dan Kerja Sama Internasional Afrika Selatan, Ramaphosa bakal menyoroti komitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang perdagangan, pertanian, pariwisata, dan pertahanan.
"Pertemuan ini diharapkan dapat mendorong diversifikasi perdagangan di tengah dinamika ekonomi global," demkian dikutip dari situs tersebut.
Hubungan antara Afrika Selatan dan Indonesia telah terjalin lebih dari 350 tahun, dimulai ketika kelompok pertama keturunan Indonesia tiba di Tanjung Harapan pada pertengahan tahun 1600-an.
Sejak Konferensi Asia-Afrika Bandung tahun 1955, Indonesia menjadi salah satu pendukung utama perjuangan anti-apartheid dan menentang sistem tersebut secara tegas. Hubungan diplomatik resmi antara kedua negara baru dibentuk pada tahun 1994.
Adapun Indonesia saat ini merupakan mitra dagang terbesar ketiga Afrika Selatan di kawasan Asia Tenggara. Di sela-sela kunjungannya, Ramaphosa juga dijadwalkan untuk bertemu dengan para pemimpin bisnis utama Indonesia guna memperluas kerja sama investasi dan perdagangan.
Kedua negara juga diketahui berperan penting dalam pengembangan kerja sama Selatan-Selatan (South-South Cooperation) dan saat ini sama-sama menjadi anggota BRICS. (I-3)