3 hours ago
1
Anak Gaza.(Al Jazeera)
PRANCIS akan bekerja sama dengan Mesir untuk menggelar konferensi internasional mengenai rekonstruksi Jalur Gaza, Palestina, dan bekerja sama dengan mitra lain dalam membentuk pasukan penjaga stabilitas di bawah mandat PBB.
Saat berpidato di hadapan Majelis Nasional, Rabu (15/10), Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noel Barrot, menggambarkan gencatan senjata antara Hamas dan Israel yang dicapai pekan lalu sebagai langkah penting. Namun, ia memperingatkan bahwa hal itu masih rapuh.
"Gaza masih belum damai," tegasnya. Ia menilai pertemuan baru-baru ini di Sharm el-Sheikh, yang turut
dihadiri Presiden Emmanuel Macron, memiliki arti penting untuk memperkuat koordinasi antara negara-negara Eropa dan Arab yang berkomitmen berperan aktif dalam membangun perdamaian berkelanjutan di kawasan.
Menguraikan tiga prioritas utama Perancis, Barrot mengatakan yang pertama ialah bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi.
"Kita harus membanjiri Jalur Gaza dengan bantuan kemanusiaan. Kita harus memulai pekerjaan rekonstruksi sekarang," katanya.
Prioritas kedua, kata dia, adalah keamanan, menekankan perlindungan terhadap warga sipil.
"Kita perlu menjamin keamanan, dan khususnya keamanan warga Gaza. Inilah sebabnya Prancis, bersama Inggris, akan menyampaikan, bersama dengan Amerika Serikat, satu resolusi kepada Dewan Keamanan PBB untuk mengamanatkan kekuatan stabilisasi internasional yang akan dapat beroperasi segera di Gaza," katanya.
Pilar ketiga, kata Barrot, adalah pemerintahan di Gaza. "Kami ingin rakyat Palestina bisa mendapatkan tempat mereka seutuhnya dan khususnya Otoritas Palestina yang telah direformasi. (Anadolu/Ant/I-2)
