Presiden Indonesia Prabowo Subianto pada KTT ASEAN ke-47 dan KTT Terkait di Kuala Lumpur Convention Center (KLCC) hari ini.(Bernama)
PRESIDEN RI Prabowo Subianto menegaskan pentingnya kemitraan strategis ASEAN dan Amerika Serikat dalam mewujudkan kawasan Indo-Pasifik yang damai, terbuka, dan sejahtera.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 ASEAN–United States (US) yang digelar di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Minggu (26/10).
“Amerika Serikat telah lama, dan harus terus menjadi mitra pertumbuhan dan mitra perdamaian di Indo-Pasifik. Sebagai mitra pertumbuhan, keterlibatan Amerika telah membantu membangun ASEAN yang lebih kuat dan lebih terhubung,” ujar Prabowo.
Dalam pidatonya, Prabowo menyoroti peran vital Amerika Serikat dalam memperkuat integrasi dan daya saing ekonomi ASEAN. Ia menekankan bahwa keterlibatan aktif AS telah menjadi bagian penting dari pembangunan kawasan yang stabil dan inklusif.
“Dengan kemitraan AS yang kuat, ASEAN telah menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 625.000 pekerja Amerika melalui ekspor tahunan senilai US$122 miliar,” kata Prabowo.
Presiden menyebut keberhasilan ekonomi ASEAN sebagai bukti konkret kekuatan keterbukaan dan kolaborasi antarnegara. Menurutnya, hubungan ASEAN dan AS merupakan contoh nyata bagaimana kemitraan strategis mampu menciptakan stabilitas dan kesejahteraan regional.
Dalam konteks geopolitik yang dinamis, Prabowo menegaskan pentingnya Indo-Pasifik yang terbuka, terprediksi, dan inklusif bagi semua negara. Ia menyoroti perlunya keberanian moral komunitas internasional dalam merespons krisis kemanusiaan di Palestina.
“Indonesia mengapresiasi hasil KTT Perdamaian Sharm El Sheikh, dan kepemimpinan Anda, Bapak Presiden, dalam memajukan peta jalan yang kredibel menuju perdamaian abadi. Tugas kita sekarang adalah implementasinya, mewujudkan kata-kata menjadi tindakan nyata,” tuturnya.
Indonesia mendukung upaya bantuan dan rekonstruksi di Gaza
Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam mendukung upaya bantuan dan rekonstruksi di Gaza, termasuk partisipasi dalam misi stabilisasi multinasional. Ia juga menekankan kesiapan Indonesia untuk mengerahkan pasukan perdamaian di wilayah yang membutuhkan perlindungan dan keamanan.
“Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar. Marilah ASEAN dan AS menjadi mitra perdamaian. Membangun perdamaian yang lestari, memupuk kerja sama yang membangun, dan memperkuat kemitraan yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat kita dan dunia,” pungkasnya. (Mir/I-1)


















































