Presiden Prabowo (kiri).(Antara.)
PRESIDEN Prabowo Subianto memberikan sejumlah arahan kepada Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Bobby Rasyidin untuk memperkuat layanan transportasi publik, terutama moda kereta komuter yang menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat di wilayah Jabodetabek.
Menurut Bobby, Prabowo menekankan pentingnya transportasi massal sebagai simbol peradaban dan tanggung jawab negara terhadap warganya. "Beliau sebut bahwa transportasi kereta api atau mass transit itu penting buat suatu negara, merupakan peradaban buat suatu negara dan menjadi tanggung jawab dari pemerintah," ujar Bobby usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/11).
Dalam arahan tersebut, Prabowomeminta agar seluruh layanan kereta api menjamin keamanan, kenyamanan, dan kebersihan, baik di gerbong maupun stasiun. "Beliau sampaikan agar ditingkatkan fasilitas di stasiun, lintasan, dan gerbong, serta menambah gerbong untuk mengurangi kepadatan penumpang, terutama di jam sibuk," kata Bobby.
Karenanya, KAI memastikan tengah memperluas kapasitas armada KRL. Saat ini, KAI telah memesan 12 train set dari INKA dan 11 train set dari Tiongkok, di mana delapan di antaranya sudah beroperasi penuh, sementara tiga lainnya menunggu kualifikasi teknis dari DJKA.
"Di bulan ini tiga lagi akan dioperasikan, jadi total 11 sampai akhir tahun. Sedangkan 12 train set dari INKA ditargetkan beroperasi pertengahan tahun depan," jelasnya.
Selain fokus pada layanan penumpang komuter, KAI juga melaporkan pengembangan kereta khusus petani dan pedagang, sebagai bentuk dukungan terhadap ekonomi rakyat kecil. Program ini akan dimulai dari jalur Merak-Rangkasbitung, dengan rencana perluasan hingga Tanah Abang.
Kereta tersebut akan beroperasi pada pagi dan sore hari, menyesuaikan jadwal aktivitas pedagang dan petani. Tiketnya pun akan disubsidi agar lebih terjangkau. "Ini memang subsidi kepada petani dan pedagang, akan lebih murah karena mereka tidak mampu menyewa truk," tuturnya.
Lebih jauh, KAI juga diminta Prabowo untuk memetakan daerah rawan banjir dan longsor menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) guna memastikan keselamatan perjalanan penumpang.
"Beliau memerintahkan kami untuk mengecek secara detail daerah-daerah rawan," pungkas Bobby. (Mir/P-3)


















































