Kepala Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Obing Katubi.(Dok. Antara)
BARU-baru ini masyarakat Indonesia dikejutkan dengan pernyataan Presiden Prabowo bahwa bahasa Portugis akan dijadikan bahasa prioritas di Indonesia. Menteri Luar Negeri sendiri sudah menjelaskan dijadikannya bahasa Portugis sebagai pelajaran prioritas karena terkait hubungan bilateral antara Indonesia dan Brasil.
Menurut Kepala Pusat Riset Preservasi Bahasa dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Obing Katubi, terdapat beberapa pertimbangan, mengapa bahasa Portugis dijadikan pelajaran prioritas dalam dunia pendidikan di Indonesia.
“Pertama, banyak orang menyangka bahwa bahasa Portugis itu hanya digunakan di Portugal dan Brasil. Faktanya, bahasa Portugis adalah bahasa resmi di sepuluh negara, termasuk di beberapa negara Afrika. Banyak yang memperkirakan bahwa penggunaan bahasa Portugis di Afrika akan menjadi sangat masif karena melihat kecenderungan perkembangan bahasa Portugis terkini di Afrika, seperti di Angola, Mozambik, Tanjung Verde, Sao Tome dan Principe, Guinea-Bissau, dan Guinea Khatulistiwa,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Jumat (24/10).
Lebih lanjut, Obing menilai bahwa ini menjadi peluang bagi Indonesia yang ingin mengembangkan hubungan bilateral/multilateral dengan banyak negara berbahasa Portugis, terutama di Afrika. Apalagi, negara-negara di Afrika sebenarnya sangat potensial bagi Indonesia untuk dijadikan pangsa pasar produk-produk Indonesia dan segala hubungan politik lainnya, yang menguntungkan Indonesia pada masa depan.
Selain itu, penutur bahasa Portugis juga sangat banyak. Data menunjukkan bahwa penutur bahasa Portugis sekitar 260 juta orang dan menjadi bahasa kedelapan yang paling banyak digunakan di dunia. Ini bahkan melebihi bahasa Prancis yang juga menjadi bahasa internasional.
“Alasan lainnya, ‘ceruk’ pengguna bahasa Portugis sebenarnya bukan di Eropa, tetapi di Amerika Selatan. Ketika ‘hubungan politik’ dengan Amerika Serikat sekarang tidak baik-baik saja, mencoba mengalihkan hubungan politik ke negara dengan pengguna bahasa Portugal di Amerika Selatan, yaitu Brasil, bisa dianggap sebagai langkah strategis,” tegas Obing.
Bahasa Portugis juga menjadi bahasa resmi di Timor Leste setelah merdeka dari Indonesia. Kemampuan orang Indonesia berbahasa Portugis akan sangat membantu meningkatkan kembali hubungan baik dengan Timor Leste. (H-3)


















































