Prabowo Janji Tambah KRL Hingga Kereta Cepat Jakarta-Banyuwangi

2 hours ago 3
Prabowo Janji Tambah KRL Hingga Kereta Cepat Jakarta-Banyuwangi Presiden Prabowo Subianto.(Dok. Antara)

PRESIDEN Prabowo Subianto memastikan komitmennya memperkuat sistem transportasi publik nasional. Dua langkah besar yang menjadi sorotan ialah penambahan gerbong KRL (kereta rel listrik) Jabodetabek dan pelunasan utang proyek kereta cepat Whoosh.

Prabowo menyatakan bakal mengalokasikan Rp5 triliun untuk menambah 30 gerbong KRL. Langkah ini, kata dia, menjadi prioritas untuk meningkatkan kapasitas layanan komuter yang digunakan jutaan warga setiap hari.

"Satu rangkaian butuh uang US$9 juta. Benar? Beliau (Dirut KAI) ajukan. Totalnya Rp4,8 triliun. Benar? Saya setujui. Bahkan saya alokasi. Bahkan beliau ajukan Rp4,8 triliun. Saya setujui. Tidak. Tidak Rp4,8 triliun. Rp5 triliun Saya setujui," ujarnya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11).

Kebijakan tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya memperkuat sistem transportasi perkotaan dan mengurangi kemacetan di kawasan Jabodetabek. Prabowo menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi publik harus menjadi prioritas jangka panjang, bukan sekadar proyek tahunan.

Sejalan dengan penambahan KRL Jabodetabek, Prabowo juga turut memastikan efektivitas kereta khusus pedagang dan petani. Rangkaian gerbong disesuaikan untuk mengangkut komoditas segar seperti sayur, buah, dan hasil tani lainnya, layanan ini diharapkan memangkas biaya distribusi sekaligus menjaga kualitas produk saat tiba di pasar-pasar kota.

"Iya saya cek. Jadi dia hanya bayar untuk dirinya. Barang dagangannya dia tidak perlu bayar. Kursinya nyamping. Untuk ongkosnya mungkin sudah ditetapkan," ujar Prabowo

Selain itu, dia juga menyinggung komitmen pemerintah untuk membayar utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) Whoosh sebesar Rp1,2 triliun per tahun. Ia menyatakan langkah ini penting untuk menjaga stabilitas pembiayaan proyek strategis nasional dan memastikan manfaatnya dirasakan masyarakat luas.

"Pemerintah akan membayar utang kereta cepat Jakarta-Bandung sebesar Rp1,2 triliun per tahun," tuturnya.

Prabowo menyatakan, pembayaran tersebut akan dilakukan melalui efisiensi anggaran dan optimalisasi aset hasil korupsi yang telah disita negara. "Duitnya ada. Duit yang tadinya dikorupsi (setelah diambil negara) saya hemat," jelasnya.

Ia meminta agar proyek Whoosh tidak lagi dijadikan bahan politisasi. Menurutnya, keberadaan kereta cepat merupakan investasi jangka panjang bagi transportasi publik Indonesia, bukan proyek yang diukur semata dari untung-rugi finansial.

Bahkan Kepala Negara meminta agar proyek kereta cepat dilanjutkan hingga Banyuwangi. "Saya minta tidak hanya Surabaya, Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi," kata Prabowo.

Perintah itu ia berikan setelah Prabowo memastikan bakal bertanggung jawab langsung pada masalah keuangan dan utang pada proyek Whoosh. (H-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |