
MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan pemerintah siap mengalokasikan anggaran untuk pengadaan kendaraan dinas jenis Maung bagi menteri dan wakil menteri. Namun, penyaluran anggaran tersebut masih menunggu kesiapan industri dalam negeri, khususnya PT Pindad sebagai produsen.
“Tahun ini harusnya ada (anggaran), tapi rupanya kapasitasnya (PT Pindad) belum cukup. Jadi, (anggaran) dibalikkan tahun ini,” kata Purbaya di kantor Kementerian Keuangan, dikutip dari Antara, Selasa (21/10),
Ia menegaskan, anggaran siap disalurkan kapan pun industri sudah siap memproduksi kendaraan taktis ringan tersebut.
“Tergantung industrinya. Kalau saya kan targetkan uangnya ada. Nanti kalau saya masuk ke industri, dibilang ikut campur. Tapi kami siap,” ujarnya.
Rencana pengadaan kendaraan taktis Maung disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10).
Dalam pidatonya, Prabowo menekankan bahwa Indonesia telah berhasil memproduksi kendaraan jip buatan dalam negeri yang kini digunakan oleh pejabat dan perwira TNI. Ia menyebut kendaraan Maung sebagai simbol kebanggaan nasional.
"Jadi sekarang pejabat-pejabat kita, perwira-perwira kita bangga kita tidak pakai jip buatan negara lain. Kita pakai jip buatan Indonesia sendiri. Komandan pasukan kita, kalau naik kendaraan pimpin pasukan dia bangga dia pakai jip buatan Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo juga menegaskan agar penggunaan kendaraan Maung diperluas ke seluruh jajaran pemerintahan dan militer.
"Dan sebentar lagi saudara-saudara harus pakai Maung semua. Saya enggak mau tahu, yang mobil-mobil bagus pakai kalau libur saja. Ya pada saat saya enggak panggil kau bolehlah kau pakai mobil itu," kata Prabowo.
Selain itu, Prabowo menuturkan pemerintah tengah menyiapkan rencana besar membangun pabrik mobil nasional dalam tiga tahun ke depan. Pemerintah telah menyiapkan lahan dan alokasi dana untuk proyek tersebut, dan tim pengembang kini bekerja mempersiapkan segala kebutuhan produksi kendaraan buatan Indonesia. (Ant/P-4)