Prabowo Ditantang Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan

2 weeks ago 17
Prabowo Ditantang Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan Ilustrasi(Antara)

Perekonomian nasional dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dianggap berada di jalur yang positif dan stabil di tengah ketidakpastian global. Dosen Vokasi Universitas Indonesia (UI) Ananta H Nasution melihat itusebagai cerminan fondasi ekonomi yang kokoh dan tren pertumbuhan yang terjaga.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan II-2025 mencapai 5,12%, salah satu yang tertinggi di antara negara-negara G20. Ini bukti bahwa fundamental ekonomi kita cukup kuat,” ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (20/10).

Ia menambahkan, terkendalinya inflasi di angka 2,65% juga menunjukkan disiplin fiskal dan kehati-hatian pemerintah dalam menjaga stabilitas makro.

“Kombinasi antara inflasi rendah dan pertumbuhan tinggi adalah sinyal positif bagi pasar. IHSG pun mencetak rekor baru di level 8.257 pada Oktober 2025,” jelasnya.

Selain itu, penurunan tingkat pengangguran menjadi 4,76% dan angka kemiskinan turun ke 8,47% menjadi bukti bahwa kebijakan ekonomi Presiden Prabowo mulai memberi dampak bagi masyarakat lapisan bawah.

Meski menunjukkan kinerja positif, Ananta mengingatkan bahwa tantangan utama ke depan adalah menjaga keseimbangan antara program populis dan keberlanjutan fiskal. Ia menyoroti pentingnya efektivitas pelaksanaan program besar seperti Makan Bergizi Gratis, Sekolah Rakyat, dan Koperasi Merah Putih agar tidak menimbulkan beban fiskal berlebih di masa mendatang.

“Program-program tersebut sangat strategis, tapi harus disertai audit efektivitas, transparansi pembiayaan, dan tata kelola yang baik. Tujuannya agar manfaatnya tepat sasaran tanpa mengganggu stabilitas fiskal,” tegasnya.

Ananta juga mendorong pemerintah untuk mengalihkan belanja negara dari subsidi konsumtif ke subsidi produktif, terutama bagi sektor pendidikan vokasi, teknologi pertanian, UMKM, dan infrastruktur logistik. (E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |