
PRESIDEN Prabowo Subianto menerima laporan dari Menteri Investasi Rosan Roeslani terkait capaian investasi nasional, termasuk realisasi Patriot Bond dan perkembangan proyek strategis pengelolaan sampah Waste to Energy.
Laporan tersebut disampaikan dalam rapat terbatas yang digelar sesaat setelah Kepala Negara kembali dari lawatan luar negeri.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan, realisasi Patriot Bond berjalan sesuai target dengan nilai mencapai lebih dari Rp50 triliun.
"Realisasinya sesuai dengan target. Angkanya di atas Rp50 triliun," kata dia kepada pewarta di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (14/10).
Patriot Bond merupakan salah satu instrumen pembiayaan nasional yang dikembangkan untuk memperkuat kemandirian ekonomi dan mendorong investasi produktif di sektor strategis.
Selain itu, kata Prasetyo, Rosan juga melaporkan kemajuan program Waste to Energy yang menjadi bagian dari inisiatif besar pemerintah dalam mengatasi persoalan sampah dan mendukung energi berkelanjutan. Proyek itu akan dibangun di 34 kabupaten dan kota dengan timbunan sampah lebih dari 1.000 ton per hari.
"Tahun ini kita dengan sekarang memiliki Danantara dapat mencari skema sehingga penanganan terhadap masalah sampah, terutama di 34 kabupaten/kota, sudah akan siap dibangun di 10 titik, termasuk di Bantar Gebang," ujar Prasetyo.
Ia menegaskan, program itu tidak hanya fokus pada pengurangan sampah, tetapi juga mengubahnya menjadi sumber energi alternatif yang bernilai ekonomi. Pemerintah berharap, dengan kerja sama lintas sektor dan dukungan investasi berkelanjutan, proyek ini dapat menjadi model nasional dalam pengelolaan sampah modern. (Mir/E-1)