Polri Akui Ada Anggota Terpapar Paham Radikal

2 hours ago 2
Polri Akui Ada Anggota Terpapar Paham Radikal Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Anwar(Metrotvnews/Siti Yona)

POLRI mengakui adanya anggota yang terpapar paham radikalisme. Hal tersebut disampaikan Asisten Kapolri Bidang Sumber Daya Manusia (As SDM), Irjen Anwar, dalam sebuah diskusi bertema “Rekonstruksi Jati Diri Bangsa: Merajut Nusantara untuk Mewujudkan Polri Sadar Berkarakter” yang disiarkan melalui YouTube Divisi Humas Polri.

Anwar mengatakan, persoalan yang kini dihadapi Polri bukan hanya terkait pembinaan personel, tetapi juga menyangkut jati diri. Ia menyebut ada anggota yang terpengaruh paham intoleransi dan radikal.

"Jadi saya harus jujur mengatakan, berkaitan dengan SSDM Polri, masalah apa yang kita hadapi? satu, masalah intoleransi, masalah radikal, kan gitu kan? Apakah polri sudah terpapar? Iya. Kita harus akui," kata Anwar dalam sambutannya, seperti dilihat dalam YouTube Divisi Humas Polri, Senin (27/10).

Menurutnya, kasus paparan radikalisme sempat terjadi pada sejumlah polisi wanita (polwan) beberapa tahun lalu. Mereka diduga terpengaruh media sosial hingga bersedia keluar dari kepolisian untuk bergabung dengan kelompok radikal.

"Ada dua di Maluku Utara, kita masih ingat kan? Masih. Mereka rela keluar untuk jadi di kelompok mereka," ujar jenderal polisi bintang dua itu.

Tak hanya polwan, Anwar menyebut polisi laki-laki juga banyak terpapar paham radikal. Bahkan, kata dia, mereka ikut kelompok Polisi Cinta Sunnah (PCS). Doktrin kelompok itu, kata Anwar, melaksanakan sunnah nabi Muhammad SAW tapi dilencengkan.

"Karena memang untuk masuk ke sebuah kegiatan itu harus menunjukkan yang benar, yang ujungnya adalah Wahabi. Wahabi itu apa? teroris. Di sini ada di kepolisian," terang Anwar.

Untuk mengantisipasi dan membina karakter anggota, Polri kini rutin menggelar kegiatan keagamaan secara daring setiap Kamis untuk seluruh pemeluk agama di internal Polri.

"Karena, kalau mereka bisa mencuci otak dengan medsos, maka kita juga gunakan medsos untuk mencuci otak anggota kita yang benar untuk mengimbangi," pungkas Anwar. (P-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |