
POLITEKNIK Negeri Medan (Polmed) menggelar kegiatan Diseminasi Penelitian Panen Raya Berdikari 2025 di Aula Gedung Direktorat Polmed, Kamis (16/10). Acara tersebut menjadi ajang pamer karya inovatif hasil riset sivitas akademika Polmed yang berorientasi pada penerapan teknologi vokasi dan solusi nyata bagi masyarakat.
Program Panen Raya Berdikari merupakan inisiatif Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Program Katalisator Kemitraan Berdikari. Program ini bertujuan mempercepat hilirisasi hasil penelitian agar lebih aplikatif dan memberikan dampak langsung bagi dunia usaha dan masyarakat.
Beberapa inovasi yang ditampilkan antara lain teknologi pemanas udara untuk efisiensi produksi biodiesel berbahan minyak jelantah, pupuk hayati berbasis limbah jagung dan sawit, moda angkut hasil panen tanpa awak, serta sistem traceability kopi berbasis GPS dan blockchain bernama Sicafee. Keempat riset tersebut menjadi bukti konkret bahwa pendidikan vokasi mampu melahirkan solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan industri.
Direktur Polmed, Idham Kamil, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan kontribusi kampus vokasi terhadap pembangunan nasional. “Kita ingin hasil penelitian dari kampus bisa langsung digunakan oleh masyarakat dan industri. Melalui Panen Raya Berdikari, karya riset dosen dan mahasiswa Polmed semakin dekat dengan kebutuhan dunia nyata,” ujar Idham melalui keterangannya, Kamis (16/10).
Dari sektor energi, tim Polmed mengembangkan teknologi pemanas udara yang meningkatkan efisiensi produksi biodiesel hingga 90% dengan kapasitas produksi 480 liter per hari. Sementara itu, riset pupuk hayati dari limbah jagung dan tandan kosong kelapa sawit terbukti meningkatkan produktivitas tanaman hingga 30% dan menurunkan biaya pemupukan sebesar 20%.
Inovasi lainnya datang dari tim Wilmar Bisnis Indonesia yang menciptakan moda angkut hasil panen tanpa awak untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja di perkebunan sawit. Alat ini mampu beroperasi di medan berat dan menekan biaya operasional hingga 40%, sekaligus membuka peluang industri perakitan alat pertanian dalam negeri.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kota Medan Illyan Chandra Simbolon menyampaikan apresiasi terhadap Polmed yang berhasil menghasilkan riset berdampak nyata. “Polmed menunjukkan bahwa penelitian vokasi mampu menciptakan solusi yang berdampak pada peningkatan produktivitas dan kesempatan kerja. Inovasi seperti ini harus terus dikembangkan,” katanya.
Kepala Bappeda Kota Medan, Ferri Ichsan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, industri, dan perguruan tinggi untuk memperkuat riset terapan dan hilirisasi hasil inovasi.
“Polmed menunjukkan bahwa riset bukan hal yang jauh dari masyarakat. Inovasi yang dikembangkan hari ini membuktikan bahwa pendidikan vokasi bisa menjadi motor penggerak ekonomi lokal,” ujar Ferri. (E-4)