 Polisi Mumbai berhasil selamatkan 17 anak dan dua orang dewasa dari pria bersenjata airgun di sekolah akting Powai. Pelaku, Rohit Arya, tewas usai ditembak.(ANI)
                                Polisi Mumbai berhasil selamatkan 17 anak dan dua orang dewasa dari pria bersenjata airgun di sekolah akting Powai. Pelaku, Rohit Arya, tewas usai ditembak.(ANI)
                            POLISI Mumbai berhasil menyelamatkan 17 anak dan dua orang dewasa dari situasi penyanderaan di sebuah sekolah akting di kawasan Powai, Mumbai, India, pada Kamis (31/10). Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Rohit Arya, tewas setelah ditembak petugas dalam operasi penyelamatan.
Menurut pernyataan resmi kepolisian, insiden bermula ketika anak-anak tersebut berkumpul di sekolah akting untuk mengikuti audisi. Tiba-tiba, seorang pria mengunci mereka di dalam gedung dan mengklaim telah menyandera seluruh peserta. Polisi segera dikerahkan ke lokasi setelah menerima laporan darurat dari warga.
Petugas awalnya mencoba bernegosiasi dengan pelaku. Namun, karena pelaku bersikeras dan menolak menyerah, tim kepolisian akhirnya memutuskan untuk menggunakan tindakan paksa. “Kami mencoba melakukan negosiasi terlebih dahulu, tetapi pelaku tetap bersikukuh. Akhirnya kami menggunakan kekuatan untuk masuk,” kata seorang pejabat kepolisian Mumbai.
Petugas berhasil masuk ke dalam studio melalui jendela kamar mandi. Di lokasi, mereka menemukan sebuah airgun dan bahan kimia yang belum diidentifikasi. Semua anak dan dua orang dewasa yang disandera berhasil diselamatkan tanpa luka.
Namun, dalam proses penyelamatan, Rohit Arya tertembak dan segera dilarikan ke rumah sakit. Di mana ia dinyatakan meninggal dunia.
Peristiwa tersebut menimbulkan kepanikan di sekitar lokasi. Sejumlah orangtua korban dan warga setempat berkumpul di depan gedung, menunggu kabar anak-anak mereka.
Media India menyiarkan rekaman video dari pelaku sebelum penyerbuan terjadi. Dalam video tersebut, pria yang mengaku bernama Rohit Arya itu mengatakan ia menyandera anak-anak karena ingin “mengajukan pertanyaan” kepada pihak-pihak tertentu yang tidak disebutkan. Ia juga memperingatkan bahwa “sedikit saja kesalahan akan memicu aksinya,” sambil mengancam akan membakar gedung tersebut.
“Petugas masih memeriksa lokasi untuk memastikan tidak ada ancaman lain,” ujar Deputi Komisaris Polisi Datta Nalawade. Ia menolak memberikan rincian lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.
Pihak kepolisian kini tengah menyelidiki motif di balik aksi penyanderaan tersebut dan menelusuri apakah pelaku memiliki riwayat gangguan kejiwaan atau keterlibatan dalam kasus kriminal sebelumnya. (BBC/Z-2)

 6 hours ago
                                3
                        6 hours ago
                                3
                    
















































