
KERUSUHAN pecah di luar sebuah hotel di Dublin, Irlandia, Selasa (21/10) malam, ketika sekelompok demonstran menyerang polisi dengan kembang api dan benda-benda keras. Insiden terjadi di Citywest Hotel, Saggart, lokasi yang digunakan pemerintah untuk menampung para pencari suaka.
Sebuah kendaraan polisi dilaporkan dibakar massa dalam aksi tersebut. Pasukan anti huru-hara Gardaí (polisi Irlandia) dikerahkan untuk menghadang para demonstran agar tidak mendekati hotel. Menurut laporan lembaga penyiaran nasional RTÉ, ribuan orang berkumpul di sekitar lokasi sebelum bentrokan pecah.
Kecam Kekerasan
Menteri Kehakiman Irlandia, Jim O’Callaghan, mengecam keras kekerasan tersebut. “Tidak ada alasan untuk kekerasan seperti ini. Ini tidak dapat diterima dan akan mendapat respons tegas dari Gardaí. Mereka yang terlibat akan dibawa ke pengadilan,” ujarnya.
O’Callaghan menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak mencerminkan masyarakat Saggart yang sesungguhnya. “Dari pembicaraan saya dengan sejumlah pihak, jelas bahwa kekerasan ini bukanlah cerminan warga Saggart. Mereka yang melakukan kriminalitas ini bukan warga yang tinggal di sini dengan damai, tetapi mereka yang menimbulkan ketakutan di komunitas,” tegasnya.
Ia juga menegaskan serangan terhadap aparat tidak akan ditoleransi. “Protes damai adalah pilar utama demokrasi kita. Kekerasan bukan bagian dari itu,” tambahnya.
Polisi sempat menyiapkan mobil meriam air di lokasi untuk mengendalikan massa, meski alat tersebut akhirnya tidak digunakan. Gardaí kemudian mulai membubarkan para demonstran dan mengamankan area hotel.
Dalam debat terakhir calon presiden Irlandia yang digelar di hari yang sama, Menteri Sosial dan calon presiden Heather Humphreys menyebut insiden tersebut sebagai “sesuatu yang benar-benar mengerikan”. “Ini bukan cerminan siapa kita sebagai bangsa,” katanya.
Pencari Suaka
Sementara itu, calon presiden lainnya, Catherine Connolly, mengaku “sangat sedih” atas kerusuhan yang terjadi di Saggart. Ia juga mengingatkan agar masyarakat berhati-hati terhadap perpecahan sosial yang mulai muncul. “Kita harus berhati-hati terhadap perpecahan yang mulai tumbuh di negara ini,” ujarnya.
Pemerintah Irlandia dalam beberapa bulan terakhir menghadapi peningkatan ketegangan sosial akibat kebijakan penempatan pencari suaka di sejumlah wilayah, yang memicu penolakan dari sebagian warga lokal. (BBC/Z-2)