Ilustrasi(freepik)
                            POLISI Inggris tengah menyelidiki serangkaian insiden penusukan yang diduga terjadi beberapa jam sebelum serangan brutal di sebuah kereta cepat rute Doncaster–London, Sabtu (2/11) malam waktu setempat. Kasus ini memunculkan pertanyaan serius terkait respon awal aparat terhadap dugaan aksi kekerasan yang melibatkan pelaku yang sama.
Pelaku, Anthony Williams, 32, asal Peterborough, telah diajukan ke pengadilan pada Senin (3/11) dengan tuduhan 10 percobaan pembunuhan atas serangan di dalam kereta tersebut. Ia juga menghadapi satu tuduhan tambahan percobaan pembunuhan dan kepemilikan senjata tajam terkait insiden lain di stasiun Pontoon Dock, London Timur, pada Sabtu dini hari.
Polisi Transportasi Inggris (BTP) mengonfirmasi Williams sudah diidentifikasi sebagai tersangka dalam kasus penusukan sebelumnya di sistem transportasi London, namun gagal ditemukan sebelum ia diduga melakukan penyerangan massal di kereta cepat.
“Polisi telah mengidentifikasi Williams sebagai tersangka dan berupaya menahannya,” ujar juru bicara BTP. Serangan di Pontoon Dock dilaporkan terjadi pukul 00.46 dini hari, menyebabkan satu korban luka di bagian wajah.
Penyelidikan kini diperluas mencakup tiga insiden lain di wilayah Peterborough yang terjadi pada Jumat malam dan Sabtu pagi. Salah satunya melibatkan korban anak laki-laki berusia 14 tahun yang mengalami luka ringan akibat serangan pisau di pusat kota Peterborough. Dua laporan lain berkaitan dengan seorang pria bersenjata di sebuah barbershop di kawasan Fletton, namun polisi tidak menemukan pelaku saat tiba di lokasi.
Dari serangan di kereta cepat, 11 orang dilarikan ke rumah sakit, termasuk pesepak bola Scunthorpe United, Jonathan Gjoshe, dan seorang petugas kereta yang disebut pahlawan karena melindungi penumpang. Lima korban masih dirawat, termasuk petugas tersebut yang dilaporkan dalam kondisi kritis namun stabil.
Williams juga menghadapi satu dakwaan tambahan penganiayaan terhadap seorang polisi saat berada di tahanan setelah insiden kereta. Ia kini ditahan tanpa jaminan.
Sopir kereta, Andrew Johnson, dipuji atas keputusannya mengalihkan perjalanan menuju stasiun Huntingdon, Cambridgeshire, agar polisi bisa segera mengintervensi. “Saya hanya melakukan apa yang sudah kami latih dalam situasi darurat,” ujarnya. “Rekan-rekan saya di dalam kereta adalah para pahlawan sesungguhnya.”
Di parlemen, Menteri Dalam Negeri Inggris Shabana Mahmood memuji keberanian petugas dan penumpang. “Salah satu kru kereta berlari menghadapi bahaya dan menghentikan pelaku dengan pengorbanan besar. Hari itu ia pergi bekerja seperti biasa, tapi kini ia adalah pahlawan,” kata Mahmood.
Pemerintah Inggris menegaskan tidak akan memasang detektor pisau secara rutin di stasiun, namun polisi transportasi telah meningkatkan patroli di sejumlah titik strategis. (The Guardian/Z-2)


















































