Ilustrasi(MI/AGUNG WIBOWO)
DALAM pertemuan bersama pemerintah, Ketua VI Pengurus Besar Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PBPGSI), Junaidi, menegaskan bahwa kedatangan pihaknya bukan dalam rangka melakukan demonstrasi atau aksi massa, melainkan untuk menyampaikan aspirasi secara langsung dengan cara yang konstruktif dan bermartabat.
“Aspirasi kami sederhana. Kami ingin berdialog secara terbuka dan konstruktif untuk memahami arah kebijakan ke depan, khususnya yang berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan guru swasta dan madrasah,” ujar Junaidi dilansir dari keterangan resmi, Jumat (31/10).
Sejalan dengan hal tersebut, Wakil Koordinator Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMM), Tedy Malik, menyampaikan bahwa madrasah swasta memiliki peran yang sangat penting dan menjadi salah satu pilar utama dalam sistem pendidikan nasional. Tedy menegaskan perlunya kebijakan yang adil dan setara bagi seluruh penyelenggara pendidikan, baik negeri maupun swasta, sebagai wujud pemerataan kesempatan dalam dunia pendidikan.
“Harapan kami sederhana, yakni agar kebijakan pendidikan dapat berjalan secara proporsional sehingga madrasah dan sekolah swasta memperoleh perlakuan yang setara sebagai bagian dari penyelenggara pendidikan nasional,” ujar Teddy.
Selanjutnya, Ketua Persatuan Guru Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Tengah Muhammad Zen, menyampaikan bahwa tujuan utama perjuangan mereka adalah meningkatkan kesejahteraan para guru madrasah swasta yang selama ini menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan, khususnya di wilayah-wilayah terpencil dan pinggiran.
“Sebagian besar madrasah berada di wilayah pinggiran. Dalam satu kecamatan, sering kali hanya terdapat satu sekolah negeri, sementara sisanya merupakan madrasah swasta. Oleh karena itu, kesejahteraan guru madrasah perlu menjadi perhatian bersama,” tutur Zen.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Guru Inpassing Nasional (PGIN) Hadi Sutikno, menegaskan bahwa pelaksanaan audiensi ini merupakan puncak dari proses panjang perjuangan para guru madrasah, yang telah dilakukan secara berkelanjutan dan bukan sesuatu yang terjadi secara spontan.
“Kegiatan kita hari ini bukanlah sesuatu yang instan, melainkan hasil dari proses panjang yang telah kami perjuangkan selama bertahun-tahun. Melalui berbagai jalur dan kesempatan, kami terus menyuarakan aspirasi ini hingga akhirnya dapat tersampaikan secara langsung dalam pertemuan hari ini,” ujar Hadi.
Aspirasi senada turut disampaikan oleh Ketua Umum Punggawa Guru Madrasah Nasional Indonesia (PGMNI), Heri Purnama, yang menegaskan bahwa para guru hadir dari berbagai daerah dengan semangat yang sama, yakni memperjuangkan keadilan dan peningkatan kesejahteraan.
“Kami datang dengan niat baik dan penuh rasa hormat, bukan untuk menimbulkan kegaduhan, melainkan untuk menyampaikan harapan serta menantikan arahan langsung dari Bapak Presiden. Kami meyakini bahwa setiap keputusan pemerintah akan sangat berpengaruh terhadap masa depan para guru madrasah,” tandas Heri.(H-2)


















































