
KETUA Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd prihatin dan sedih atas gugurnya seorang tenaga pendidik (guru) di pedalaman Yahukimo, Papua, baru-baru ini.
Ia merasa begitu sedih dan berduka karena untuk kesekian kalinya seorang guru yang tengah melakukan tugas di pedalaman kembali menjadi sasaran kelompok orang tak dikenal (OTK), yang belakangan disinyalir para pelaku merupakan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Dalam wawancara khusus, Unifah menegaskan bahwa guru jauh dari keterlibatan politik, karena itu ia berharap jangan sampai guru dijadikan sasaran.
Baginya, guru adalah penjaga pilar persatuan bangsa yang mendidik anak siapa saja tanpa memandang bulu.
Guru menginginkan kemajuan bagi semua termasuk Papua. Oleh karena itu, menurut Unifah, guru seharusnya dijaga dan disayangi bersama, baik oleh masyarakat maupun aparat, terutama di daerah rawan konflik. Ia juga ingin para guru yang bertugas diberikan perlindungan agar bisa mengajar dengan aman.
"Saya sangat sedih atas peristiwa itu. Guru jauh dari keterlibatan politik. Jangan sampai guru dijadikan sasaran dan korban," ungkap Unifah di Jakarta, Minggu (12/10).
Atas kejadian yang menimpa guru bernama Melani Wamea, 31, di Yahukimo, Papua, Jumat (10/10), Unifah berharap pelaku dapat ditindak seadil-adilnya dan seluruh keluarga korban mendapatkan perlindungan penuh.
"Saya hanya ingin Indonesia damai. Kepada para guru yang telah mendapat tugas di Papua, kami mohon agar pihak keamanan dan masyarakat turut melindungi para guru. Kami juga mohon pelaku dapat ditindak seadil-adilnya dan bisa diberikan perlindungan bagi seluruh keluarganya," seru Unifa.
Seorang guru bernama Melani Wamea, 31, di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, tewas dianiaya sekelompok orang tidak dikenal (OTK). Peristiwa ini terjadi di Kampung Holuwon, Distrik Holuwon, Yahukimo pada Jumat (10/10). Korban diserang saat hendak ke lokasi penanaman pohon.
Saat itu, korban bersama rekan-rekan guru lainnya dan para siswa hendak melakukan kegiatan penanaman pohon di area perbukitan sekitar sekolah.
Melani Wamea meninggal dunia saat dievakuasi ke rumah sakit. Sementara tiga rekannya sesama guru hingga kini masih mengalami trauma.
Polres Yahukimo tengah melakukan penyelidikan kasus tersebut. (Z-1)