Petani Ini Jadikan Tomat Ladang Harapan

1 day ago 5
Petani Ini Jadikan Tomat Ladang Harapan Zafran, petani tomat di Karo, Sumatra Utara.(MI/HO)

NAMA Arifudin, atau akrab disapa Zafran, sudah lama dikenal di kalangan petani di Karo, Sumatra Utara. Sejak 2007, ia menekuni dunia pertanian, mengikuti jejak kedua orangtuanya yang sejak kecil menanamkan nilai kerja keras dan kecintaan terhadap tanah.

Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, Zafran banyak belajar langsung dari pengalaman di lapangan. Ia terbiasa mencoba hal baru dan mencatat setiap hasilnya untuk dijadikan bahan pembelajaran. 

Perubahan besar terjadi pada 2012, ketika ia mulai mengenal penggunaan benih unggul dan teknik budidaya modern. Sejak saat itu, produktivitas lahannya meningkat dan hasil panennya lebih stabil.

Kini, Zafran mengelola lahan seluas 1,5 hektare yang ditanami berbagai komoditas seperti tomat, cabai, selada, dan buncis. 

Salah satu pengalaman paling berkesan adalah saat menanam tomat varietas Agata F1, yang dari 10.000 tanaman ia mampu menghasilkan panen hingga 50 ton.

“Panen itu membuat saya semakin yakin bahwa kalau lahan dikelola dengan sungguh-sungguh, hasilnya bisa melebihi harapan,” ujarnya.

Bagi Zafran, keberhasilan tidak akan berarti banyak jika dijalani sendirian. Karena itu, ia kerap berbagi pengalaman dengan petani lain di wilayahnya. 

Hingga kini, sekitar 30 petani telah mengikuti langkah dan pola tanam yang ia terapkan. 

“Kalau hanya satu orang yang maju, manfaatnya terbatas. Tapi kalau kita bergerak bersama, pertanian akan lebih kuat,” ungkapnya.

Ketekunan dan kepeduliannya membuat Zafran dikenal sebagai sosok yang tidak hanya produktif, tetapi juga menginspirasi. Ia sempat menerima penghargaan Master Panen, sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi dan kontribusinya bagi komunitas petani di daerahnya. Meski begitu, ia tetap rendah hati.

“Bagi saya, penghargaan bukan tujuan akhir, tapi motivasi untuk terus berkembang dan berbagi. Masih banyak yang bisa saya pelajari,” katanya dengan senyum hangat.

Selama perjalanannya, Zafran banyak terbantu oleh pendampingan dan informasi dari berbagai pihak, termasuk perusahaan benih yang menyediakan varietas unggul serta pelatihan budidaya. 

Namun, ia menegaskan bahwa keberhasilan sejatinya terletak pada semangat belajar dan ketekunan yang tidak pernah padam.

Kisah Zafran membuktikan bahwa ketekunan dan kebersamaan bisa membawa pertanian ke arah yang lebih baik. Dari lahannya di Karo, ia tidak hanya menanam tomat, cabai, dan sayuran lain, tetapi juga menumbuhkan inspirasi, semangat, dan harapan baru bagi banyak petani di sekitarnya. 

Dengan kerja keras, dukungan keluarga, dan kemauan untuk terus belajar, Zafran berhasil menegaskan bahwa pertanian adalah jalan hidup yang penuh dengan peluang.  

Dari tanah yang ia kelola, lahir tidak hanya hasil pangan, tetapi juga kebersamaan, optimisme, dan warisan semangat yang akan terus menginspirasi generasi petani berikutnya. (Z-1)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |