
SERAPAN pupuk bersubsidi oleh petani di Kabupaten Indramayu tinggi. Petani pun diimbau untuk segera menyerap alokasi pupuk.
Hingga 15 Oktober 2025, total pupuk bersubsidi yang telah ditebus petani Indramayu mencapai 102.785 ton dari total alokasi sebanyak 132.132 ton. Dari jumlah tersebut, untuk pupuk urea yang telah terserap mencapai 54.575 ton dari alokasi 73.822 ton atau setara dengan 74%.
Sementara pupuk NPK yang telah terserap sebanyak 48.165 ton dari alokasi sebanyak 57.918 ton atau 83%. Untuk pupuk ZA telah terserap sebanyak 45 ton dari alokasi sebanyak 392 ton atau 11%.
“Kami mengapresiasi melihat tingkat serapan pupuk subsidi di Indramayu, termasuk serapan pupuk NPK yang mencapai 83%,” tutur General Manager Regional 2 Pupuk Indonesia, Muhammad Ihwan, Kamis (16/10) di Indramayu.
Data serapan ini, lanjut dia, menunjukkan kesadaran petani Indramayu untuk memanfaatkan pupuk subsidi yang telah disediakan oleh pemerintah.
Ketika serapan pupuk bersubsidi di Indramayu termasuk tinggi, PT Pupuk Indonesia memastikan stok tetap aman untuk melayani sisa penebusan hingga akhir tahun. Berdasarkan pendataan hingga 15 Oktober 2025, stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Indramayu tercatat mencapai 13.896 ton, terdiri dari Urea 6.181 ton, dan NPK 7.715 ton.
Sementara itu, berdasarkan pendataan, masih terdapat petani di Kabupaten Indramayu yang belum menebus pupuk bersubsidi. Adapun rinciannya dari 165.624 orang petani yang terdaftar di eRDKK, terdapat 36.015 orang petani yang belum menebus pupuk. Adapun yang telah menebus pupuk bersubsidi telah mencapai 129.609 orang.
Belum ditebus
Sementara itu, SM Regional 2A, Pupuk Indonesia, Antonius Yudhi Kristyanto, meminta petani yang sudah memiliki alokasi namun belum menyelesaikan penebusan bisa segera menebusnya cukup dengan menggunakan KTP.
“Berdasarkan pendataan, masih terdapat petani di Kabupaten Indramayu yang belum menebus pupuk bersubsidi,” tambahnya.
Adapun rinciannya dari 165.624 orang petani yang terdaftar di eRDKK, terdapat 36.015 orang petani yang belum menebus pupuk. Sementara yang telah menebus pupuk bersubsidi telah mencapai 129.609 orang.
Pupuk Indonesia dan seluruh anak usahanya, lanjut Antonius, berkomitmen penuh untuk terus melakukan pengawasan dan sosialisasi agar seluruh alokasi pupuk bersubsidi dapat tersalurkan tepat sasaran dan tepat waktu, sekaligus menjamin terwujudnya pemupukan berimbang untuk produktivitas pertanian di Indramayu yang optimal.
“Pupuk Indonesia juga menghimbau kepada PPTS untuk mematuhi semua ketentuan juknis penyaluran pupuk bersubsidi, termasuk menyalurkan pupuk dengan harga HET,” tambahnya.
Kabupaten Indramayu merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi lumbung padi nasional. Untuk itu, Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan dan optimalisasi pupuk subsidi untuk wilayah Kabupaten Indramayu.
Sementara itu Ade Cahya Kurniawan, SVP Sekretaris Perusahaan Pupuk Kujang, menjelaskan sebagai pihak yang dimandatkan mendistribusikan pupuk urea di Indramayu, Pupuk Kujang terus menjaga keandalan pabrik untuk memproduksi urea untuk petani Indramayu.
“Kami terus menjaga produksi dan kualitas pupuk untuk seluruh petani di wilayah distribusi kami termasuk Urea untuk petani Indramayu,” lanjutnya.
Dia memaparkan Presiden Prabowo sangat concern pada swasembada pangan.
“Hal itu akan tercapai jika produktivitas tanaman tinggi dan tanah kita yang sehat. Supaya tanah sehat kembali, perlu dilakukan sistem pemupukan berimbang,” jelasnya.