Ilustrasi.(Antara Foto)
KEMENTERIAN Haji menyatakan bahwa pesawat haji yang disewa dapat digunakan untuk mengangkut turis Arab Saudi atau kargo ketika kembali ke Indonesia. Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko menuturkan itu tergantung maskapainya. Selama ini, ujar dia, pesawat yang membawa jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi pulang dengan keadaan kosong.
"Pesawat jemaah haji diperbolehkan membawa wisatawan dan barang-barang pas balik dari Arab-nya. Tapi ini tergantung dari maskapainya. DPR menyarankan ini bisa dimaksimalkan," ujar Singgih di Jakarta, Kamis (30/10).
Singgih menambahkan hal itu bisa dilakukan apabila pemerintah Indonesia dapat meningkatkan daya tarik pariwisata Indonesia untuk menarik turis dari Arab Saudi. Oleh karena itu, ia mendorong Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana untuk bisa meningkatkan turis mancanegara dari Tanah Suci.
"PR (pekerjaan rumah) bagi Ibu Menteri Pariwisata," ucap dia.
Ia juga menyebut mengenai perlu ada penurunan biaya embarkasi dengan nilai tukar Rp1 Dolar Amerika Serikat ke Rupiah sebesar Rp16.500.
Secara terpisah, Wakil Menteri Haji Wamenhaj Dahnil Anzar Simanjuntak menyampaikan usulan pesawat haji bisa digunakan untuk membawa turis dari Arab Saudi saat rapat di DPR RI, Selasa (28/10). Ia menuturkan total wisatawan dari Arab Saudi yang mengunjungi Indonesia diperkirakan hanya 120 ribu orang per tahun. Sedangkan warga negara Indonesia (WNI) yang melakukan perjalanan ke Tanah Suci mencapai 3 juta orang untuk ibadah umrah maupun haji.
"Kami mendorong Kementerian Pariwisata melakukan promosi wisata di wilayah Arab Saudi," ucap dia.
Dahnil menyebut pihaknya dengan Menteri Parisiwata sepakat membuka pembicaraan dengan Kementerian Pariwisata di Arab Saudi serta Kementerian Haji di sana tahun ini untuk rencana tersebut. (Ant/H-4)


















































