Wakil menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono memukul gong dalam pembukaan 26th DCVMN di Denpasar, Rabu (29/10/2025).(Antara)
MEMPERKUAT perusahaan vaksin regional yang lebih dekat dengan pasar akan menciptakan nilai jangka panjang yang berharga. Hal tersebut menggambarkan situasi penuh peluang bagi tindakan berani dan kolaborasi baru. Ini diangkat dalam The 26th Developing Countries Vaccine Manufacturers Network (DCVMN) Annual General Meeting (AGM) di Bali pada 29-31 Oktober 2025.
Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang dikutip CEO DCVMN Rajinder Suri dalam keterangan dari Bio Farma di Jakarta, Minggu (2/11). Rajinder Suri menyampaikan harapannya agar hasil pertemuan ini dapat memperkuat kolaborasi global dalam menghadapi berbagai tantangan vaksin di negara berkembang.
Sebagai tuan rumah, Bio Farma berperan sebagai co-host dalam forum tahunan bergengsi tersebut. Forum yang berlangsung selama tiga hari ini menghadirkan berbagai sesi mendalam mengenai pendanaan, penyediaan, dan perkembangan teknologi di bidang vaksin.
Momentum penting lain dari AGM ke-26 itu ialah pemilihan Board Chair baru DCVMN untuk periode 2026-2029. Dalam pemilihan tersebut, Direktur Human Capital Bio Farma Iin Susanti terpilih sebagai Board Chair DCVMN menggantikan Adriansjah Azhari.
Iin menjadi perwakilan ketiga dari Indonesia yang menduduki posisi strategis ini setelah Mahendra Suhardono dan Adriansjah. Ia akan mulai efektif menjabat pada 1 Januari 2026.
Sebagai penutup, Beijing, Tiongkok, diumumkan sebagai tuan rumah DCVMN AGM periode berikutnya. Perwakilannya berkomitmen memastikan keberlangsungan forum secara optimal sebagaimana yang dilakukan Bio Farma di Indonesia. (Ant/I-2)


















































