Perusahaan Fintech Gandeng Komunitas Peduli Lingkungan Berkelanjutan

3 hours ago 2
Perusahaan Fintech Gandeng Komunitas Peduli Lingkungan Berkelanjutan (MI/HO)

SETIAP orang, bahkan perusahaan, perlu memperhatikan lingkungan berkelanjutan. Karenanya, keterlibatan komunitas, lembaga sosial, hingga pihak internal perusahaan menjadi bagian penting dari inisiatif ini.

Untuk itu, Cermati Fintech Group (PT Dwi Cermat Indonesia) berkolaborasi dengan yayasan dan wirausaha sosial lingkungan, Kertabumi, menggelar penanaman bibit mangrove di Kawasan Hutan Lindung, Pantai Indah Kapuk (PIK), bertepatan dengan peringatan Hari Habitat Sedunia pada 6 Oktober 2025. "Melalui kegiatan penanaman mangrove ini, kami ingin menunjukkan komitmen dalam mendukung upaya mitigasi perubahan iklim," ujar Juanri, VP of Insurance Cermati Protect, dalam keterangan resmi, Selasa (28/10).

Direktur Indodana Finance Iwan Dewanto menambahkan pihaknya menghadirkan program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat dan lingkungan dalam berbagai bentuk, mulai dari pemberdayaan komunitas, dukungan edukasi finansial, hingga aksi pelestarian alam untuk mendukung kelestarian lingkungan hidup. Program tersebut juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat, nasabah, regulator serta pemegang saham untuk terciptanya kelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan.

Sementara itu, Direktur Utama Indodana Fintech Ronny Wijaya menyatakan bahwa ekosistem keuangan digital mampu berperan lebih luas, tidak hanya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. "Kami percaya bahwa inovasi finansial harus diimbangi dengan kepedulian sosial dan lingkungan," tuturnya.

Selain fokus pada pelestarian hutan mangrove, Cermati Fintech Group bersama Kertabumi menjalankan waste management (pengelolaan sampah) dengan berkontribusi dalam pengadaan alat pengolahan sampah di Galeri Kerta Bumi. Tidak hanya itu, pemberdayaan masyarakat dilakukan dengan melibatkan karang taruna serta memberdayakan kelompok ibu PKK untuk mengolah sampah kecil menjadi kerajinan tangan kreatif yang memiliki nilai ekonomi. (Medcom/I-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |