Pertemuan Trump-Putin Batal Digelar, Rencana Diplomasi AS-Rusia Tertunda

2 hours ago 1
Pertemuan Trump-Putin Batal Digelar, Rencana Diplomasi AS-Rusia Tertunda Rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin batal digelar dalam waktu dekat. (White House)

RENCANA Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk segera bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin tampaknya menemui jalan buntu. Seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan kepada CNN pada Selasa (21/10) bahwa “tidak ada rencana untuk menggelar pertemuan puncak dalam waktu dekat.”

Pernyataan itu berbanding terbalik dengan ucapan Trump sebelumnya yang menyebut pertemuan dengan Putin akan berlangsung “dalam dua minggu atau lebih cepat”, setelah keduanya berbicara lewat sambungan telepon pekan lalu. Kini, rencana tersebut tampak tidak realistis.

Trump sebelumnya juga mengatakan Amerika Serikat dan Rusia telah sepakat untuk mengadakan pertemuan tingkat tinggi antara para penasihat senior minggu depan. Namun, sejumlah pejabat mengonfirmasi kepada CNN, rencana itu kini juga ditangguhkan. Pertemuan antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menlu Rusia Sergey Lavrov yang dimaksud untuk mempersiapkan pertemuan Trump-Putin pun dibatalkan untuk sementara waktu.

“Menteri Rubio dan Menteri Luar Negeri Lavrov telah melakukan pembicaraan yang produktif. Oleh karena itu, pertemuan langsung tambahan tidak diperlukan, dan tidak ada rencana bagi Presiden Trump untuk bertemu dengan Presiden Putin dalam waktu dekat,” ujar seorang pejabat pemerintahan AS.

Meski digambarkan “produktif,” sumber CNN menyebut posisi Rusia tidak banyak berubah dari sikap kerasnya, sehingga Rubio tidak akan merekomendasikan pertemuan lanjutan dalam waktu dekat. Lavrov sendiri pada Selasa menolak gagasan “membekukan konflik”. Sebuah ide yang sempat diusulkan Trump dan didukung Kyiv serta negara-negara Eropa untuk mengakhiri perang di Ukraina.

Tidak Ada Penundaan

Kremlin sebelumnya telah menurunkan ekspektasi terkait kemungkinan pertemuan cepat, dengan menyatakan pertemuan “mungkin terjadi dalam dua minggu atau lebih lambat.” Namun, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan tidak ada penundaan karena tanggal pertemuan memang belum pernah ditetapkan.

“Anda tidak bisa menunda sesuatu yang belum dijadwalkan,” kata Peskov kepada wartawan.

Sementara itu, Gedung Putih menegaskan Trump tetap berkomitmen mencari jalan damai bagi Ukraina.

“Presiden Trump secara konsisten bekerja untuk menemukan resolusi damai dan diplomatik guna mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini,” ujar juru bicara Gedung Putih Anna Kelly. “Ia akan melakukan segala daya untuk mencapai perdamaian.”

Dari pihak Ukraina, Presiden Volodymyr Zelensky menilai Rusia menjadi “kurang tertarik pada diplomasi” setelah AS memutuskan untuk tidak memberikan rudal jarak jauh Tomahawk.

“Begitu kemampuan jarak jauh menjadi sulit kami dapatkan, Rusia langsung menjadi kurang tertarik pada diplomasi,” kata Zelensky. “Kemampuan jarak jauh mungkin menjadi kunci menuju perdamaian. Semakin besar kemampuan itu, semakin besar pula keinginan Rusia untuk mengakhiri perang.”

Komunikasi Tetap Terbuka

Meski pembicaraan resmi tertunda, pejabat senior AS menyebut komunikasi tetap terbuka. Rubio dan Lavrov kemungkinan bisa bertemu di sela-sela pertemuan tingkat tinggi ASEAN di Malaysia pekan depan.

Trump terakhir kali bertemu langsung dengan Putin lebih dari dua bulan lalu di Anchorage, Alaska. Pertemuan hampir tiga jam itu berakhir tanpa kesepakatan konkret, meski keduanya menyebut ada kemajuan dalam pembicaraan.

Trump sejak itu berulang kali menyerukan agar Kyiv dan Moskow “menghentikan perang segera.” “Kalian berhenti di garis pertempuran, di mana pun itu. Jika tidak, semuanya akan terlalu rumit,” kata Trump kepada wartawan pada Sabtu lalu. (BBc/Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |