Ilustrasi: Peristiwa alam yang dilaporkan BMKG.(MI/Surya Sriyanti)
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di Kalimantan Tengah (Kalteng). Masyarakat diimbau meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi hujan sedang hingga lebat, yang disertai kilat/petir dan angin kencang, selama tiga hari ke depan, mulai Sabtu hingga Senin, 25-27 Oktober 2025.
Dalam keterangan resminya, BMKG meminta warga Kalteng mewaspadai dampak serius dari cuaca ekstrem, seperti genangan air, banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang. Masyarakat juga disarankan untuk tidak beraktivitas di luar ruangan saat hujan disertai petir dan mengamankan barang-barang yang rentan terbawa angin kencang.
Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem
BMKG menyebutkan, kelembapan udara yang tinggi di lapisan atmosfer dan labilitas lokal yang kuat menjadi faktor utama terjadinya hujan intens. “Kondisi udara yang lembap dan potensi konveksi lokal yang tinggi dapat memicu hujan intens disertai kilat, petir, serta angin kencang,” bunyi pernyataan resmi BMKG dikutip, Minggu (26/10/2025).
Wilayah di Kalteng yang berpotensi terdampak antara lain Kotawaringin Barat, Sukamara, Lamandau, Kotawaringin Timur, Seruyan, Katingan, Gunung Mas, Murung Raya, Barito Utara, Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya.
BMKG menekankan agar masyarakat tetap waspada, selalu memperbarui informasi cuaca dari otoritas setempat, dan mengambil langkah antisipasi agar keselamatan terjaga.
Untuk kondisi maritim, prakirawan BMKG Stasiun Haji Asan Sampit, M. Inggit Rizki A, menyebutkan gelombang laut di wilayah Teluk Sampit masih tergolong rendah, dengan ketinggian antara 0,5 hingga 1,25 meter.
“Untuk gelombang masih tergolong rendah, dengan rentang 0,5 hingga 1,25 meter,” ujarnya. (SS/I-1)


















































