
DOKTER Spesialis Anak yang juga Ahli Gastro Hepatologi jebolan Universitas Indonesia Ariani Dewi Widodo mengungkapkan fakta menarik, yakni kondisi saluran cerna bisa menjadi penyebab anak berperilaku negatif seperti mudah marah atau sulit bersosialisasi.
"Permasalahan yang berkaitan dengan perilaku itu sering kali dibilang karena asuhan orangtuanya pasti tidak benar, padahal, yang banyak
tidak diketahui orang adalah mood dan perilaku itu banyak dipengaruhi oleh kondisi saluran cernanya," kata Ariani, dikutip Senin (28/4).
Ia menjelaskan bahwa suasana hati atau mood yang baik sangat memengaruhi kemampuan anak untuk bersosialisasi. Ketika mood buruk,
anak cenderung agresif, mudah tersinggung, hingga menolak bermain.
Namun. hal yang mengejutkan, banyak kasus mood buruk ini ternyata berkaitan dengan kesehatan pencernaan, bukan semata-mata pola asuh.
"Ada yang namanya gut-brain axis, itu adalah hubungan antara usus dengan otak, ternyata ada hubungannya, dan usus itu disebut sebagai otak kedua, karena hal-hal yang ada di dalam usus itu ternyata memengaruhi hal-hal yang ada di otak," ujar Ariani.
Dia menjelaskan, hubungan antara usus dan otak dikenal sebagai gut-brain axis, yaitu jalur komunikasi dua arah antara saluran cerna dan otak.
Di dalam usus, terdapat jutaan bakteri baik yang berperan penting dalam metabolisme dan kestabilan emosi.
Sayangnya, konsumsi makanan ultra-proses seperti mi instan hingga gorengan bisa merusak keseimbangan bakteri ini. Akibatnya, pencernaan terganggu dan berdampak pada perilaku anak. Ia menekankan pentingnya menjaga saluran cerna tetap sehat dengan memberikan anak makanan bergizi dan seimbang.
"Jika saluran cernanya tidak sehat, bakteri baiknya akan kurang, sehingga nanti akan sangat memengaruhi. Itu yang terjadi kalau anak tidak mendapatkan nutrisi yang baik," pungkas Ariani. (Ant/Z-1)