
WARGA Kampung Babut Tengah, Kelurahan Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, dikejutkan bencana pergerakan tanah yang melanda wilayahnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mendata ada 10 rumah warga terdampak, empat rumah di antaranya mengalami rusak dengan kategori sedang hingga berat.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cimahi, Fithriandy Kurniawan menyebutkan, pergerakan tanah melanda pemukiman di wilayah RT 04 RW 19 Kelurahan Cibabat yang posisinya dibangun di sisi tebing.
"Pergerakan tanah kejadiannya pada Senin (7/4). Empat rumah rusak dan sisanya terancam," katanya, Selasa (8/4).
Ia menuturkan, bencana diawali dengan tanda-tanda dinding rumah yang mengalami retak. Warga tak menyangka, karena setelah itu tanah mulai bergerak lalu menghancurkan pondasi rumah.
"Memang selain karena kontur di lereng, juga karena kondisi tanahnya labil dan diperparah oleh turun hujan. Penyebabnya multifaktor," ungkap Fithriandy.
Dia menjelaskan, saat ini pergerakan tanah masih terus terjadi di wilayah terdampak. Sisa rumah yang masih bertahan dikhawatirkan roboh dan mengancam keselamatan warga. Mereka diimbau meninggalkan rumahnya dan mengungsi sementara.
"Kita mengimbau masyarakat tidak mendekati lokasi karena tanah masih terus bergerak. Untuk penghuni kita sarankan mengungsi karena memang rumah sama sekali tidak bisa dihuni dan membahayakan," tuturnya.
BPBD telah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk penanggulangan pascabencana.
Sementara ini, Fithriandy menyebutkan, kerusakan paling dominan di antaranya tembok ambruk, lantai terangkat, serta retakan di beberapa rumah.
Salah seorang korban, Hindarsyah Saputra mengaku sudah mengungsi karena rumahnya sudah tak bisa ditinggali. Ia bersama istri dan anaknya berhasil menyelamatkan diri sebelum rumahnya rusak parah.
"Rusaknya tidak langsung, awalnya terdengar suara gemuruh berasal dari retakan tembok saat subuh. Ternyata sudah ada tanah amblas, yang parah tetangga di sebelah, rumahnya ambruk bagian tengahnya," beber Hindarsyah.