Perampokan Kilat di Museum Louvre: Harta tak Ternilai Raib Hitungan Menit

2 weeks ago 20
 Harta tak Ternilai Raib Hitungan Menit Museum Louvre(Antara)

Di bawah atap kaca yang megah dan dinding bersejarah Museum Louvre, sebuah drama, yang tak hanya mengguncang dunia seni, melainkan juga sejarah Prancis, terjadi. Komplotan rampok profesional melancarkan aksi kilat, mencuri perhiasan tak ternilai yang pernah dikenakan para kaisar Perancis. Pencurian itu dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Menurut keterangan resmi otoritas Prancis, kelompok penyusup menggunakan platform angkat (basket lift) yang dipasang pada truk untuk naik ke jendela Galeri Apollo yang menghadap ke sungai Seine. Dengan alat pemotong disk dan gergaji, mereka menembus kaca dan masuk ke ruangan yang menyimpan koleksi mahkota, mutiara, kalung berlian dan zamrud milik masa Napoleon.

“Pencurian terjadi pada pagi hari saat museum dibuka,” ujar Menteri Kebudayaan Prancis Rachida Dati dikutip dari France24.

Rincian awal mengungkap bahwa sebanyak 8 hingga 9 buah perhiasan bersejarah berhasil dibawa kabur, termasuk di antaranya kalung zamrud dan berlian milik Permaisuri Marie-Louise, tiara dengan lebih dari 200 mutiara dan hampir 2.000 berlian yang semula dikenakan Permaisuri Eugenie. Salah satu mahkota dilaporkan ditemukan rusak tidak jauh dari lokasi pelarian.

Turis dan pengunjung yang semula menikmati sarapan pagi di salah satu museum paling ramai di dunia tiba-tiba dikagetkan pengumuman penutupan darurat. Pintu kaca piramida ditutup, jalanan di sekitarnya diblokir oleh pasukan bersenjata, dan para pengunjung diarahkan keluar dengan cepat.

Museum Louvre, yang pada 2024 telah dikunjungi sekitar 8,7 juta orang, kini menghadapi pertanyaan besar: bagaimana sebuah pencurian skala besar bisa terjadi di lokasi yang terkenal sangat dilindungi? Pekerja museum sebelumnya telah memperingatkan bahwa sistem keamanan dan infrastruktur gedung tersebut mulai menipis di tengah lonjakan kunjungan dan pembangunan yang berjalan bersamaan.

Penyelidikan dilakukan cepat oleh Kepolisian Paris, Kejaksaan, tim forensik, dan petugas pemulihan barang budaya ilegal. Jenis kejahatan ini diklasifikasikan sebagai organized theft (pencurian terorganisir) oleh pihak berwenang.

Presiden Emmanuel Macron menyebut pencurian ini sebagai serangan terhadap warisan yang sangat dicintai karena itu adalah bagian dari sejarah. Ia berjanji barang-barang tersebut akan dipulihkan serta pelaku akan dibawa ke pengadilan. (Ant/E-3)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |