
KEBERADAAN penyuluh pertanian lapangan dapat mempercepat tercapainya swasembada pangan. Terkait dengan hal itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak PPL se-Jawa Tengah dan Yogyakarta menerapkan tiga langkah penting yang terbukti mampu membawa Indonesia mencapai swasembada pada tahun-tahun sebelumnya.
Ketiga langkah itu ialah PPL harus meningkatkan produktivitas, kedua meningkatkan indeks pertanaman (IP) dan ketiga meningkatkan luas tambah tanam atau LTT. Saat berdialog dengan PPL di Magelang, Selasa (25/2/2025), ia mengaku sebagai alumni PPL yang sejak 15 tahun lalu telah bergelut di sektor pertanian.
“Aku PPL yang jadi menteri. Saya jadi PPL tahun 1995. Jadi PPL itu adalah menteri pertanian dan menteri pertanian adalah PPL. Dulu saya masuk PPL di tes dari 7000 kemudian 100 dan yang diterima hanya 1 yaitu menteri pertanian sekarang. Jadi saya ini adalah kakaknya PPL,” ujar Amran dalam keterangan yang diterima, Kamis (26/2/2025).
Ia berjanji akan memberi penghargaan berupa kendaraan motor dinas bagi 10 ribu PPL yang berhasil mencapai prestasi dengan meningkatkan produksi. Kendaraan tersebut dapat digunakan PPL untuk menyambangi rumah-rumah dan sawah-sawah petani.
“PPL seluruh Indonesia tolong sampaikan nanti kalau kalian berhasil meningkatkan produksi Insyaalah tahun depan ada penghargaan bagi 10 ribu orang yang paling tinggi nilainya," cetusnya.
"Tapi ingat, kalau mau jadi berlian harus penuh dengan tekanan. Berikan tekanan tertinggi. Cara terbaik tes nya adalah meningkatkan indeks pertanaman, produktivitas dan LTT” lanjut dia.
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah mencanangkan perhatian khusus pada swasembada beras yang harus dicapai dalam waktu cepat dan singkat.
“Saya katakan luar biasa perhatian Presiden kita terhadap sektor pertanian. Pupuk naik 2 kali lipat, HPP dinaikkan Rp6.500, Irigasi diperbaiki, kemudian ada pompa yang kita distribusi,” kata dia.
Mentan menambahkan menjadi seorang PPL adalah berkah khusus untuk menyiapkan makanan bagi rakyat Indonesia. Menurut dia, tidak berlebihan saat ini banyak orang penting termasuk kepala dinas, bupati, gubernur sampai menteri yang berlatar belakang seorang PPL.
“Mau jadi menteri pertanian Anda harus jadi PPL. Jangan lupa saya dulu kerja 20 jam dan ada 25 rumah yang saya datangi per hari. Saya bangun jam 02.00 subuh langsung ke sawah nanti pulang jam 23.00 malam. Ingat karakter yang mengantarkan kita jadi pemimpin. Saya ingin PPL Indonesia jadi berlian dan emas jangan jadi perak,” tegasnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, Kepala Badan Penyuluhan dan SDM Pertanian Kementan Idha Widi Arsanti, Direktur Pengadaan Bulog, dan juga sejumlah pejabat eselon II Kementan lainnya. (I-1)