Deteksi Dini: Kunci untuk Mencegah Penyakit Ginjal Kronis 

5 hours ago 4
 Kunci untuk Mencegah Penyakit Ginjal Kronis  Donnie Lumban Gaol, Dokter Spesialis Penyakit Dalam konsultan Ginjal Hipertensi (Kiri), Stevano Lucianto Hotasi dokter spesialis urologi (Kanan)(MI/Agatha)

PENYAKIT Ginjal Kronis (PGK) merupakan ancaman serius bagi kesehatan global, termasuk di Indonesia. 

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tahun 2021 tercatat lebih dari 843,6 juta kasus PGK secara global. Diperkirakan, angka kematian akibat gagal ginjal kronis akan meningkat sebesar 41,5% tahun 2040. 

Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi PGK mencapai 0,38%, yang setara dengan sekitar 713. 783 orang. Kementerian Kesehatan juga menyatakan 1 dari 10 orang di Indonesia mengalami masalah ginjal.

Untuk mengurangi angka kejadian PGK, Kalbe melaksanakan pemeriksaan kadar ureum dan kreatinin bagi karyawan serta memberikan edukasi kesehatan kepada berbagai komunitas berisiko, termasuk komunitas ginjal, komunitas penyakit degeneratif, dan komunitas lansia. Selain itu, edukasi juga disebarkan secara daring melalui webinar, podcast, dan siaran langsung di media sosial agar dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Deteksi dini merupakan langkah awal yang sangat penting dalam mencegah penyakit ginjal kronis. Dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin, kita dapat lebih cepat mengetahui kondisi ginjal dan mengambil langkah yang tepat untuk mencegah perkembangan penyakit ini,” ujar dr. Siswandi, Group Marketing Head PT Finusolprima Farma Internasional dalam peluncuran program deteksi dini dan edukasi kolaborasi PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) dan PT Finusolprima Farma Internasional.

Selain itu, diabetes dan hipertensi merupakan faktor risiko utama PGK. Jika tidak diatasi, kondisi ini dapat menyebabkan gagal ginjal yang memerlukan dialisis atau transplantasi.

“Penyakit ginjal seringkali tidak menunjukkan gejala di awal, sehingga banyak orang baru menyadari kondisi mereka apabila sudah dalam tahap parah. Inilah alasan mengapa deteksi dini sangat penting untuk menghindari komplikasi yang lebih serius,” jelas Donnie Lumban Gaol, Dokter Spesialis Penyakit Dalam konsultan Ginjal Hipertensi Mayapada Hospital Jakarta Selatan. 

Deteksi dini yang dilakukan melalui pemeriksaan kadar kreatinin, urea, natrium, kalium, dan fosfat dalam darah dapat memperlambat atau bahkan mencegah progresi penyakit.

Bagaimana Mencegah Penyakit Ginjal? 

Masyarakat disarankan untuk waspada terhadap gejala seperti penurunan jumlah urine, pembengkakan pada kaki, urine berbusa, sesak napas, dan kelelahan. Menerapkan gaya hidup sehat dengan pola makan bergizi, mengurangi asupan garam dan protein berlebihan, serta rutin berolahraga sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal.

“Selain menjaga pola makan dan hidrasi yang baik, olahraga teratur juga memiliki peranan penting dalam mencegah gangguan ginjal. Aktivitas fisik dapat membantu mengontrol tekanan darah dan kadar gula darah, yang merupakan faktor utama penyebab PGK,” kata Donnie.

Ia juga berpesan kepada generasi muda, terutama Gen Z, yang suka mengonsumsi kopi. Konsumsi kopi tidak masalah, lanjut Donnie, namun perhatikan kadar gula dan tambahan lainnya. 

"Selain itu, penting untuk menjaga pola makan dan minum, serta menghindari obat-obatan tertentu seperti suplemen, pereda nyeri, dan kebiasaan merokok yang berpotensi membahayakan kesehatan ginjal,” ujar Donnie.

Konsumsi kopi, ternyata berhubungan dengan kondisi salurah kemih seseorang. “Jika seseorang tidak mengalami keluhan seperti anyang-anyangan atau masalah pada saluran kencing, maka konsumsi kopi masih diperbolehkan. Namun, bagi yang memiliki masalah pada saluran kemih, sangat disarankan untuk menghindari kopi karena kafein dapat memperburuk kondisi tersebut,” ungkap Stevano Lucianto Hotasi, dokter spesialis urologi.

Donnie juga mengungkapkan selain menjaga gaya hidup sehat, ada baiknya bergabung dengan komunitas untuk menjaga kesehatan ginjal. “Komunitas menyediakan dukungan emosional dan informasi yang berharga, membantu individu untuk menjalani gaya hidup sehat. Dengan berbagi pengalaman, kita dapat saling memotivasi untuk menjaga kesehatan ginjal secara kolektif,” tambah Donnie.

Melalui berbagai program edukasi dan deteksi dini, Kalbe berharap masyarakat dapat lebih peduli terhadap kesehatan ginjal mereka. Dengan meningkatkan kesadaran serta melakukan pemeriksaan secara rutin, diharapkan angka kejadian PGK dapat diturunkan, sehingga masyarakat dapat menikmati kualitas hidup yang lebih baik.

“Kami berharap inisiatif ini bisa mengedukasi lebih banyak orang dan membantu mereka menyadari pentingnya menjaga kesehatan ginjal sejak usia dini. Dengan meningkatnya kesadaran, kita bisa bersama-sama menurunkan angka kejadian penyakit ginjal kronis di Indonesia,” tutup dr. Siswandi. (Z-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |