12 Kelurahan di Palangka Raya Masih Tergenang Banjir

4 hours ago 4
12 Kelurahan di Palangka Raya Masih Tergenang Banjir Ilustrasi(Dok BPBD)

BANJIR akibat luapan Sungai Rungan dan Sungai Kahayan sudah mulai surut  di Kota Palangka Raya Provinsi Kalteng. 

Berdasarkan pemantauan BPBD Palangka Raya, pada hari, Kamis (14/3) banjir melanda 14 kelurahan  namun hari ini menjadi 12 kelurahan yang terdampak banjir, dengan ketinggian air berkisar 10 hingga 30 cm di beberapa titik.

Plt. Kalaksa BPBD Palangka Raya, Hendrikus Setya Budi mengungkapkan, bahwa banjir ini mengakibatkan akses jalan di sejumlah wilayah terputus dan aktivitas masyarakat mulai terganggu.

Beberapa kelurahan yang terdampak banjir di bantaran sungai antara lain, Kecamatan Jekan Raya meliputi Kelurahan Palangka, Bukit Tunggal, dan Petuk Ketimpun.

Kecamatan Bukit Batu meliputi Kelurahan Marang dan Tumbang Tahai. Kecamatan Pahandut,  Kelurahan Langkai, Tanjung Pinang, Pahandut, dan Pahandut Seberang. Kecamatan Sabangau di Kelurahan Kameloh Baru, Bereng Bengkel, dan Danau Tundai.

“Dari pantauan BPBD, kawasan dengan kedalaman air cukup parah di antaranya Flamboyan Bawah  di Kelurahan Langkai dan Jalan Mendawai di Kelurahan Palangka,” ucapnya, Sabtu (15/3).

Menurutnya, banjir juga mengakibatkan sejumlah akses jalan terputus, di antaranya  Jalan Ramses, Jalan Marang Bawah, Jalan Petuk Katimpun, Jalan Danau Rangas dan sekitarnya. 

Kemudian Jalan Mendawai dan sekitarnya, Famboyan Bawah dan sekitarnya, Jalan Bereng Bengkel dan Jalan Kameloh Baru. 

“Sebagai langkah antisipasi, BPBD Palangka Raya telah melakukan pemantauan lapangan serta berkoordinasi dengan instansi terkait untuk persiapan tenda pengungsian jika debit air terus meningkat,” tegasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Palangka Raya, Heri Fauzi, menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan para lurah untuk menentukan lokasi pengungsian.

“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menjaga keselamatan, dan selalu berkoordinasi dengan aparat setempat seperti RT/RW, kelurahan, serta pemerintah daerah," ujar Heri.

Selain itu, warga juga diminta untuk memperhatikan keamanan aliran listrik guna menghindari risiko korsleting serta berhati-hati terhadap hewan melata yang kerap muncul saat banjir.

“Dengan kondisi ini masyarakat diimbau untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dari pihak berwenang dan segera mengungsi jika situasi tidak memungkinkan untuk bertahan di rumah,” tutupnya. (H-2)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |