Pengujian Kecepatan Sistem Peringatan Dini Hadapi Megathrust dan Tsunami

2 days ago 5
Pengujian Kecepatan Sistem Peringatan Dini Hadapi Megathrust dan Tsunami Ilustrasi.(freepik)

BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), menyelenggarakan kegiatan Admin Game Tanggap Darurat dalam Menghadapi Megathrust dan Tsunami, beberapa waktu lalu.  Admin Game menjadi momentum penting untuk menguji kecepatan dan ketepatan sistem peringatan dini, sekaligus kesiapan lintas sektor dalam merespons ancaman bencana besar. 

Adapun tujuan utama dari penyelenggaraannya antara lain menguji efektivitas sistem peringatan dini gempabumi dan tsunami BMKG, melatih kecepatan respon masyarakat dan pemerintah dalam menghadapi bencana, mengantisipasi potensi gangguan komunikasi, listrik, dan transportasi saat bencana terjadi, dan memperkuat koordinasi lintas sektor dalam upaya penyelamatan jiwa dan pengurangan risiko bencana.

Melalui latihan tersebut, DPN bersama kementerian/lembaga terkait diharapkan dapat memperkuat mekanisme koordinasi dan memastikan kesiapan semua pihak dalam menghadapi ancaman nyata gempa bumi megathrust dan tsunami di masa mendatang. Admin Game juga menjadi wadah bersama untuk membangun kesiapsiagaan nasional yang lebih solid, cepat, dan terintegrasi.

Terdapat skenario simulasi dalam kegiatan admin game tersebut. Nantinya, peserta dilibatkan dalam skenario gempa bumi megathrust berkekuatan M9,0 yang terjadi di Selat Sunda pada kedalaman 10 km, dengan episenter di koordinat 6,94° LS – 104,70° BT. Guncangan kuat dengan intensitas VII–VIII MMI digambarkan terasa di wilayah DKI Jakarta selama sekitar 60 detik.

Selanjutnya, BMKG melalui sistem peringatan dini gempa bumi digambarkan memberikan informasi awal dengan hitung mundur 40–45 detik sebelum guncangan tiba di Jakarta. 

Selain itu, hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut berpotensi memicu tsunami, dengan status AWAS, SIAGA, dan WASPADA di sejumlah pesisir selatan Jawa, Sumatra, Bali, hingga Bangka Belitung. Untuk wilayah pesisir Jakarta Utara, status SIAGA ditetapkan dengan estimasi kedatangan gelombang tsunami tercepat dalam waktu 3 jam 20 menit setelah gempa. (H-4)

Read Entire Article
Tekno | Hukum | | |