
PENGEMUDI mobil yang menabrak kerumunan suporter dalam parade kemenangan Liga Premier Liverpool kini ditahan dengan tuduhan percobaan pembunuhan, menurut pernyataan polisi.
Merseyside Police menyatakan mobil Ford Galaxy menghindari blokade jalan dengan membuntuti ambulans, yang sedang menanggapi laporan warga yang diduga mengalami serangan jantung.
Pria berusia 53 tahun dari wilayah West Derby, Liverpool tersebut juga ditahan dengan tuduhan mengemudi berbahaya dan mengemudi di bawah pengaruh narkoba.
Sebanyak 50 orang, termasuk anak-anak, dirawat di rumah sakit akibat insiden yang terjadi di Water Street, tak lama setelah pukul 18.00 BST pada hari libur nasional, Senin.
Detektif Kepala Inspektur Karen Jaundrill mengatakan terdapat 65 korban luka yang dikonfirmasi. Dari korban yang terluka, 11 orang masih dirawat di rumah sakit dengan kondisi yang dilaporkan stabil.
Mengikuti Ambulans
Asisten Kepala Polisi Merseyside Jenny Sims mengatakan pengemudi Ford Galaxy masuk ke Water Street dengan mengikuti ambulans. Ambulans itu diizinkan lewat karena insiden medis darurat.
"Tidak ada informasi intelijen sebelumnya yang mengindikasikan bahwa kejadian seperti ini akan terjadi, dan seperti yang telah kami nyatakan sebelumnya, insiden ini tidak diperlakukan sebagai aksi terorisme," ujar Sims.
Sims juga membela pengamanan dalam parade yang dihadiri ratusan ribu orang itu, dengan mengatakan pihak kepolisian sudah mempersiapkan segala kemungkinan, termasuk penutupan jalan dan kehadiran polisi bersenjata.
Penyelidikan mendalam terhadap kejadian ini masih berlangsung. Polisi meminta masyarakat tidak berspekulasi atau membagikan informasi secara daring, melainkan melaporkannya langsung kepada pihak berwajib.
Sebelumnya, Wali Kota Liverpool City Region, Steve Rotheram, menyatakan mobil pelaku seharusnya tidak berada di Water Street. Ia menyebut pertanyaan tentang bagaimana mobil itu bisa masuk sebagai hal yang wajar.
Garis Pembatas
Water Street masih ditutup karena penyelidikan masih berlangsung. Polisi memasang garis pembatas di sekitar lokasi, sementara masyarakat mulai menaruh bunga, kartu, dan mainan sebagai bentuk penghormatan.
Kerumunan besar suporter Liverpool memadati pusat kota pada hari Senin, sepanjang rute parade sejauh 16 km untuk merayakan gelar Liga Premier kedua mereka dan total gelar liga ke-20.
Saksi mata menggambarkan kepanikan saat Ford Galaxy menabrak kerumunan padat di trotoar luar sebuah bar. Beberapa orang mengira insiden ini merupakan serangan teroris.
Robbie Potter, korban selamat dari serangan bom di Manchester Arena 2017, berada di lokasi kejadian. Ia berkata, “Saya pikir itu terjadi lagi. Bagaimana bisa mobil itu masuk? Dari rekamannya, mereka sangat beruntung.”
Daniel Eveson, dari Telford, menceritakan pasangannya terseret di bawah mobil dan kereta dorong anak mereka terpental sejauh 4,5 meter. Ia sempat mengira telah kehilangan semuanya.
Jack Trotter dan pacarnya, Abbie Gallagher, juga tertabrak mobil. Trotter berkata, “Pikiran pertama saya adalah: ‘Di mana Abbie?’ Untungnya dia berteriak memanggil saya, dan saya menemukannya.” Trotter mengalami cedera punggung dan kaki, harus dibawa ke rumah sakit, dan kini menggunakan kruk.
Ucapan Duka dan Dukungan
Setelah insiden itu, berbagai pesan dukungan datang, termasuk dari Raja Inggris yang mengatakan semangat kebersamaan warga Liverpool akan menjadi sumber kekuatan.
Pangeran dan Putri Wales juga menyatakan mereka “sangat sedih” dan menyebut insiden ini mengubah perayaan menjadi tragedi.
Putri Kerajaan mengunjungi Royal Liverpool University Hospital, di mana staf medis mengatakan mereka sangat beruntung karena tidak lebih banyak korban jiwa.
Legenda Liverpool Steven Gerrard menyatakan di Instagram bahwa ia “terkejut, muak, dan sedih.”
Mantan manajer Liverpool, Jürgen Klopp, juga menulis doa dan pikirannya bersama semua korban dan orang-orang yang terdampak.
“You’ll Never Walk Alone,” tulisnya menutup pernyataan, mengutip lagu kebanggaan klub Liverpool. (BBC/Z-2)